KabarUang.com, Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK menyampaikan bahwa hingga saat ini masih ada beberapa usaha yang terdampak pandemi atau masih belum pulih pasca pandemi.
Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa sejumlah sektor tersebut masih sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Hal ini terjadi akibat adanya keterbatasan aktivitas fisik atau tatap muka sehingga menghambat pertumbuhan sektor usaha.
“Ada sektor-sektor yang masih berada di bawah pre-pandemic level. Ini yang kami harus berikan perhatian,” ungkap Sri Mulyani, Rabu (2/2).
Dia menyampaikan bahwa sektor-sektor yang masih belum pulih itu baru akan hidup ketika aktivitas sudah normal kembali. Untuk itu, Sri Mulyani menekankan bahwa penanganan pandemi Covid-19 menjadi kunci pemulihan ekonomi.
sektor usaha yang masih terpuruk akibat pandemi
Pihaknya menjabarkan beberapa sektor yang saat ini masih terpuruk :
- Angkutan laut
- Angkutan sungai
- Angkutan udara
- Angkutan rel
- Jasa pendidikan
- Jasa keuangan lain
- Jasa lainnya
- Industri mesin
- Manufaktur lain
- Industri kulit
- Industri alas kaki
- Industri tekstil pakaian jadi
- Industri perdagangan mobil dan motor
- Industri kertas
- Industri kayu
- Industri semen
- Industri tembakay
- Industri batu bara migas
- Industri karet
- Industri barang logam elektronik
- Pertambangan migas
- Alat angkut
- Pengadaan gas
- Layanan makanan dan minuman
- pergudangan
- Industri akomodasi
“KSKK bersama pemerintah, kementerian dan lembaga lain akan melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk bisa mejaga pemulihan ekonomi secara merata dan sustainable,” paparnya.
Sementara, ada beberapa sektor yang mulai bangkit di tengah perbaikan ekonomi ini. Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar Manajemen, Universitas Indonesia, Profesor Rhenald Kasali.
“Demikian pula profesi-profesi seperti dokter, ahli farmasai, perbankan, dosen, ahli statistik yang semula sulit beradaptasi dan berubah haluan kini menemukan dan langsung menyesuaikan diri selama pandemi,” ungkap Rhenald, dilansir idxchannel.com.
Pihaknya merinci 10 bidang yang mulai menggeliat meski pandemi masih berlanjut. “Ke 10 bidang tersebut adalah kuliner, pendidikan, hiburan, donasi sosial, alat pembayaran, logistik, fashion, periklanan, media, dan sektor perumahan. Kini semua pengusaha secara voluntary melakukan shifting ke layanan digital,” jelasnya.