KabarUang.com, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan bahwa pihaknya meluncurkan program pendampingan desa wisata. Program ini nantinya berfungsi untuk memberikan pendampingan bagi para pengelola desa wisata.
Dalam acara Rapat Koordinasi dan Kick Off Pendampingan Desa Wisata di Pullman Hotel, Kamis (20/1), Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa desa wisata ini memiliki kekuatan yang besar dalam mendorong pemulihan ekonomi dengan memberikan lapangan pekerjaan baru.
Dimana dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia di desa wisata yang nantinya akan memberikan pengalaman wisata yang berkualitas dan berkelanjutan bagi wisatawan yang hadir.
“Tentu fondasi utamanya adalah sumber daya manusia, karenanya hari ini kita mulai pendampingan SDM desa wisata,” ungkap Menparekraf.
program pendampingan desa wisata
Untuk menjalankan program ini, Sandiaga Uno bekerja sama dengan 16 komunitas dan 20 perguruan tinggi yang tersebar luas di Indonesia. Program Pendampingan Desa Wisata ini adalah salah satu wujud kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan juga tepat waktu yang didasarkan atas kebutuhan masyarakat, khususnya pengelola desa wisata.
Selama periode 2021, Menparekraf sudah mengunjungi sebanyak 75 desa wisata. Dia mendengar langsung aspirasi bahwa banyak masyarakat desa yang membutuhkan pendampingan dan peningkatan kapasitas SDM.
“Saya melihat kebutuhan masyarakat adalah peningkatan SDM, bukan hanya digitalisasi untuk bisa berjualan produk ekonomi kreatif, tapi bagaimana SDM ini bisa memberikan suatu pengalaman yang menarik dan kenangan terindah dalam kunjungan wisatawan ke desa wisata,” jelas Sandiaga Uno.
Para pengelola desa wisata sendiri berharap melalui pendampingan ini dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan. Dimana mereka ingin desa wisata dapat menyambut wisatawan sama seperti para pelancong yang datang ke destinasi wisata unggulan. Terlebih dengan menerapkan aplikasi PeduliLindungi.
“Di tahun 2021, saat pariwisata mengalami banyak tantangan, kunjungan wisatawan desa wisata berdasarkan data yang kami terima, meningkat 30 persen. Oleh karena itu, harus kita gunakan momentum ini untuk kebangkitan kita bersama dan pemulihan ekonomi kita pascapandemi,” paparnya.