KabarUang.com, Jatim – Meningkatnya kasus Omicron di Indonesia membuat sejumlah pemerintah pusat dan daerah menyiapkan berbagai hal untuk menghadapi ini. Misalnya saja seperti Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang sudah menyaipkan dua laboratorium untuk pengetesan sampe Omicron.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa laboratorium yang diuat ini digunakan untuk mengetes sampel varian Covid-19. Saat ini, kedua laboratorium yang difungsikan adalah Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLP) milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan laboratorium Institute of Tropical Disease (ITD) milik Universitas Airlangga (Unair).
“Sekarang baru ada dua laboratorium, BBTKLP ini milik Kemenkes, kedua ITD Unair. Dua ini yang siap untuk melakukan deteksi,” ungkap Gubernur Jatim Khofifah, Minggu (16/1).
Mantan Menteri sosial itu pun menyampaikan jika sampel yang di tes adalah sampel pasien yang positif, maka akan dilakukan metode Whole Genome Sequecing (WGS). Tes ini dilakukan untuk mengetahui jenis atau varian dari virus Covid-19 yang diderita oleh pasien tersebut.
hal yang dipersiapkan menghadapi Omicron
“Semula CT di bawah 25 sekarang di bawah 30 itu akan dikirim ke dua institusi (BBTKLP dan ITD Unai) ini. Dua lembaga itu yang akan melakukan tes lab berikitnya,” paparnya.
Pihaknya mengaku dua laboratorium saja tidak cukup untuk melakukan penelitian sampel. Sebab, ada banyak daerah di luar Surabaya yang tidak terjangkau. Penambahan laboratorium ini akan memudahkan percepatan pengetesan dan pendeteksian diri untuk mencegah penyebarannya.
“berikutnya adalah kebutuhan kita terhadap lab ini memang kita sudah lakukan koordinasi dengan beberapa pihak, kita memang membutuhkan support untuk membutuhkan lab (laboratorium) di luar dua itu,” paparnya.
Khofifah mengaku bahwa dirinya sudah mengajukan permintaan ke Kemenkes Republik Indonesia. Saat ini, dirinya tengah menunggu sejumlah sarana penunjang laboratorium pendeteksian Covid-19. Sarana penunjang itu antara lain reagen SGTF (S Gen Target Failure), dan alat-alat lainnya yang sudah disampaikan.
“Reagen kita menunggu, ada reagen STGF yang itu PCFR bisa mengidentifikasi varian omicron. Jadi beberapa alkes, laba (laboratorium), reagen kita juga sedang menunggu. Kemenkes sedang melakukan pengadaan reagen untuk bisa melakukan deteksi varian Omicron,” tutupnya.