KabarUang.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami tren kenaikan kasus Covid-19, terlebih sejak adanya varian baru Omicron.
Namun, Jokowi tetap meminta masyarakat agar tidak perlu panik dan berlebihan karena kita harus tetap waspada. “Namun, tidak perlu bereaksi berlebihan. Berhati-hati, waspada perlu tapi jangan menimbulkan ketakutan, jangan menimbulkan kepanikan,” paparnya, Selasa (18/1).
Jokowi mengatakan bahwa varian Omicron ini lebih cepat menular namun gejalanya lebih ringan. Hal ini diketahui dari hasil temuan berbagai studi termasuk laporan dari WHO. Jadi, ada kemungkinan pasien yang terdeteksi tidak perlu dirawat di rumah sakit.
“Tapi sekali lagi kita harus waspada. Jangan jumawa dan jangan gegabah,” ungkapnya.
Jokwi minta masyarakat batasi mobilitas
Jokowi juga meminta agar masyarakat mengurangi mobilitas. Bahkan, Jokowi menyarankan untuk bekerja dari rumah saja dan tidak perlu pergi ke kantor.
“Oleh karen aitu jika bapak Ibu saudara-saudara sekalian tidak memiliki keperluan mendesak sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian. Dan untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah, work from home lakukanlah kerja dari rumah. Dan saya juga meminta untuk bepergian keluar negeri jika tidak ada urusan penting dan mendesat,” paparnya.
Permintaan Jokowi ini sudah lebih dahulu diterapkan oleh perusahaan Apple. Tak tanggung-tanggung, Apple memberikan karyawannya bonus sebanyak USD1.000 atau sekitar Rp 14,3 juta demi membantu kebutuhan work from home.
Juru bicara Apple Nick Leahy mengatakan bahwa bonus ini berlaku bagi setiap karyawan Apple, termasuk para pekerja ritelnya.
Namun, Apple sendiri tetap membuka kantornya, karyawannya akan bekerja sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan perusahaan.
“Kantor kami tetap buka dan banyak rekan kami datang secara teratur, termasuk tim kami di Tiongkok dan di tempat lain,” ungkap CEO Tim Cook.
Pihaknya mengaku akan membuat keputusan berdasarkan kondisi di lapangan yang terjadi. Dimana Apple akan senantiasa mengedepankan kondisi karyawan-karyawannya.
“Karena kami menantikan lebih banyak tim kami untuk bersama lagi, kami akan terus membuat keputusan berdasarkan kondisi lokal dan pasti akan memberi tahu setidaknya empat minggu sebelum mulai uji coba,” lanjutnya.