KabarUang.com, Jakarta – Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito meminta agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati dengan ancaman baru Covid-19 yakni Omicron. Pasalnya, varian baru ini mampu menyebar dengan sangat cepat.
Prof Wiku bahkan mengatakan bahwa banyaknya cakupan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap tidak menjadikan Indonesia bebas dari angka kenaikan kasus Covid-19. Untuk itu, masyarakat harus belajar dari beberapa negara yang cakupan vaksinnya juga tinggi, namun nyatanya masih menghadapi kenaikan kasus.
“Sebagai contoh Amerika Serikat (AS) yang memiliki cakupan vaksinasi sebesar 61 persen saat ini, mengalami kenaikan kasus positif dan kematian Covid-19,” ungkapnya.
masyarakat diminta untuk tetap berhati-hati dengan varian Omicron
Bukan hanya AS, beberapa negara lain yang mengalami kasus kenaikan Covid-19 pun adalah negara dengan cakupan vaksin yang tinggi. Diantaranya yakni Norwegia dengan cakupan vaksinasi lengkap sebesar 71 persen dan Korea Selatan yang cakupan vaksinasi lengkapnya mencapai 92 persen.
Selain itu, ditemukan bahwa karakteristik varian Omicron yang berubah berpotensi memperparah situasi pandemi di dunia saat ini. Namun, hal ini masih dalam proses penelitian lebih lanjut.
“Hasil penelitian awal menunjukkan gejala yang ditimbulkan varian ini cenderung ringan, sedangkan dampaknya pada vaksin dan alat uji diagnostik, masih ditelaah lebih lanjut,” jelasnya.
Hingga saat ini, berdasarkan data yang diterima oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 capaian dosis pertama sudah mencapai 150.249.500. Angka ini meningkat sebanyak 1.043.949 orang hingga 18 Desember 2021.
Jika dibandingkan dengan jumlah seluruh penduduk Indoensia, maka angka vaksinasi ini sudah mencapai 55,19 persen. Namun, ini masih sagat jauh dari target vaksinasi yang sudah ditetapkan hingga akhir 2021 ini yakni 70 persen. Sementara, untuk vaksin kedua sendiri sudah diterima oleh 106.020.838 orang di seluruh Indonesia. Angka ini masih kurang dari setengah dari jumlah penduduk Indonesia yang menjadi sasaran vaksin Covid-19 atau baru mencapai 38,95 persen.
Di sisi lain, sebelumnya pemerintah juga sudah melakukan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga untuk para tenaga kesehatan (nakes). Untuk vaksin ketiga ini, ada sebanyak 1.268.716 tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan suntikan booster sebagai langkah pencegah penyebaran Covid-19.