KabarUang.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga menyampaikan bahwa realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 409,98 triliun hingga kuartal III-2021. Lebih jelasnya, realisasinya mencapai 71,6% atau setara dengan Rp 533,60 triliun dari total pagu sebesar Rp 744,77 triliun.
Realisasi Klaster kesehatan sendiri sebesar Rp 147,44 triliun atau 68,6%, sementara klaster perlinsos sebesar Rp 161,17 triliun atau setara dengan 86,4%. Realisasi klaster program prioritas sebesar Rp 87,47 triliun atau setara dengan 74,2%. Realisasi klaster dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp 74,36 triliun atau setara dengan 45,8%, dan realisasi klaster insentif usaha sebesar Rp 63,16 triliun atau 100,5%.
Pihaknya menyatakan realisasi klaster kesehatan yang sebesar rp 147,44 triliun ini digunakan untuk diagnostik (testing and tracing) dimana realisasinya sebesar 69,4% atau setara dengan Rp 3,13 triliun, therapeutic (insnetif dan santunan nakes) sebesar R[ `6,43 triliun atau setara dengan 86,8% dan vaksinasi (pengadaan dan pelaksanaan) sebesar 51,6% atau setara dengan Rp 29,95 triliun.
“Sementara itu, realisasi dari klaster Perlinsos yang sebesar Rp 161,17 triliun, antara lain untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 98,1% atau Rp 22,76 triliun dari pagu Rp 28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 93,3% dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 89,1% atau Rp 7,84 triliun dari pagu Rp 8,80 triliun,” jelas Menteri Airlangga, Senin (20/12).
proyeksi realisasi PEN 2021
Pihaknya memproyeksikan pencapaian realisasi PEN hingga akhir 2021 ini sebesar Rp 673,2 triliun atau 90,3% dari pagu dengan pencapaian tertinggi pada klaster insentif usaha (113,9%).
“Dalam Ratas kami smapaikan skenario pertumbuhan ekonomi tahun depan, dan ini tergantung kepada efek dari Omicron atau varian Covid-19. Kalau semua terkendali, kami harapkan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai seperti yang ditargetkan dalam APBN sebesar 5,2% di 2022,” jelasnya.
Pemerintah pun menyiapkan dan melanjutkan Program PEN di tahun 2022. Saat ini, proyeksi capaian realisasi Program PEN 2021 90%.
“Artinya, ada 10% sisah program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mungkin bisa digunakan tahun depan sebagai buffer untuk Program PEN, terutana Perlinsos,” tutup Menko Airlangga.
Hal ini pula diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. “Anggaran penanganan PEN (tahun 2022) sekitar Rp 414 triliun yang merupakan tagging atas program exixting K/L. Namun, ini akan tetap kita sesuaikan dengan perkembangan penanganan Covid-19,” ungkapnya.