KabarUang.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia diprediksi mencapai 5 persen pada triwulan IV-2021 dan 4 persen jika secara keseluruhan.
“Kondisi ini mendorong mobilitas masyarakat dan berpotensi meningkatkan sektor-sektor strategis seperti industri manufaktur dan perdagangan,” ungkap Menteri Airlangga, dilansir idxchannel.com.
Selain itu, sektor lainnya yang menyokong pertumbuhan ekonomi RI adalah sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Hal ini karena penanganan Covid-19 yang semakin efeksi juga meluasnya pelaksanaan vaksinasi.
prediksi pertumbuhan ekonomi RI 2021
“Kemudian sektor informasi dan komunikasi akibat adaptasi kebiasaan baru yang membutuhkan koneksi internet, serta sektor pertambangan dan penggalian yang disebabkan tingginya permintaan ekspor dan penguatan harga komoditas,” lanjutnya.
Untuk sektor perpajakan sendiri, Menko menyampaikan hingga tanggal 26 Desember 2021 neto penerimaan pajak sudah mencapai Rp 1.231,87 triliun atau menembus 1000,19 persen dari target APBN yakni sebesar Rp 1.229,6 triliun.
“Jadi dari sisi penerimaan aman dan dari segi indeks keyakinan konsumen juga kami berharap akan naik lagi di Triwulan IV,” ungkap Menko.
Jika dilihat dari sisi kinerja investasi di 2021 terlihat sangat baik dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi RI. Realisasinya hingga triwulan II 2021 ini mencapai Rp 216,7 triliun atau meningkat sebesar 3,7 persen (yoy). Yang terbagi ke dalam PMA sebesar Rp 103,2 triliun atau 47,6 persen dan PMDN sebesar Rp 113,5 triliun atau 52,4 persen.
Sepanjang triwulan I sampai III di tahun 2021 realisasi investasi sudah mencapai 73,3 persen atau Rp 659,4 triliun dari target realisasi investasi di tahun ini yakni Rp 900 triliun.
“Ke depannya kita harapkan Indonesia Investment Authorty bergerak karena pemerintah sudah memberikan modal Rp 30 triliun, sehingga tinggal realisasi proyek-proyek mana yang akan dibiayai. Kita juga mendorong berbagai Proyek Strategis Nasional yang hingga 2024 nilainya bisa mendekati Rp 5000 triliun,” pungkasnya.
Di sisi lain, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan Indonesia hanya berkisar di 3,8%. “Berdasarkan awal assesment kami menunjukkan kalau PPKM darurat ini kita lakukan selama 1 bulan dan akan menurunkan Covid-19. Itu membuat pertumbuhan ekonomi kita menurun menjadi 3,8%,” ungkap Perry.