KabarUang.com, Jakarta – Sektor propoerti diprediksi dapat tumbuh di tahun depan. Pengamat properti Panangian Simanungkalit memprediksikan akan terjadi pemulihan di tahun depan karena ekonomi bertumbuh.
“Walaupun kuartal IV/2021 belum diumumkan tapi diperkirakan 4,5 persen. Jadi kalau ditotal rata-rata sekitar 4 persen, keadaan sekarang harusnya lebih baik dari 2019 setelah resesi,” jelasnya dilansir bisnis.com.
Panangian menyampaikan bahwa properti sendiri akan mengikuti ekonomi. Jika ekonomi ada perbaikan, maka properti pun mengalami hal yang sama. Perkiraan di tahun depan, hampir 40 persen dari 4 persen. Kemudian ditambah dengan adanya virus varian baru Omicron yang masih dapat dikendalikan.
pemulihan ekonomi jadi faktor tumbuhnya sektor properti
Adanya pemulihan ekonomi secara keseluruhan, sektor properti diperkirakan tumbuh hingga 15 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021. Ini merupakan kabar baik untuk properti karena jangka panjang sifatnya. Hal ini karena ketika sektor properti mengalami penurunan biasanya akan lama, namun jika meningkat, sektor ini akan terus naik.
“Primadona tetap didominasi oleh perumahan, itu pun bukan apartemen tapi rumah tapak. Segmen harga yang masih dominan 2022 karena pemulihan baru terjadi itu di atas Rp 160 juta, yang nonsubsidi di bawah 1 miliar. Itu memenuhi 70 persen permintaan dari pasar,” jelasnya.
Dia berpendapat perusahaan yang punya produk rumah tapak bisa mencetat kinerja yang semakin baik ke depannya, dengan harga di kisaran harga Rp 160 juta hingga Rp 1 miliar.
“Artinya ada segmen di bawah Rp 500 juta di atas Rp 160 juta kemudian ada segmen di atas Rp 500 juta di bawah Rp 1 miliar. Sementara itu yang 30 persen ada di atas Rp 1 miliar dan di bawah Rp 2 miliar. Di atas 2 miliar belum terlalu hidup tahun depan, banyak pengusaha yang masih konsolidasi, belum melihat investasi properti,” paparnya.
Selain itu, apartemen di tahun ini pun membaik. Namun, memang pangsa pasarnya tidak terlalu banyak sehingga permintaannya pun tak akan tumbuh signifikan.
“Contoh perumahan tahun depan permintaannya diperkirakan di atas 50.000 – 75.000 unit, untuk segmen Rp 160 juta hingga Rp 1 miliar. Tapi kalau apartemen mungkin hanya 10 persen di 5.000 hingga 7.000 unit,” ucapnya.