KabarUang.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pandemi diprediksi akan menjadi endemi pada Januari 2022 mendatang.
Pihaknya mengatakan bahwa tantangan yang ahrus dihadapi di tahun depan yakni menjaga kasus Covid-19 pada momen libut panjang Natal dan Tahun Baru agar tidak terjadi lonjakan kasus.
“Kalau ini terjadi kita akan bisa bagus. Bila kita bisa melampaui Natal dan Tahun Baru ini dengan baik pada Januari, saya pikir sudah masuk pada endemi karena pada saat itu kita harapkan terdapat obat antivirus,” ungkap Luhut dilansir bisnis.com, Senin (18/10).
Untuk mengantisipasi adanya kemungkinan terjadi gelombang ketiga, pemerintah melakukan gencar vaksinasi dan penerapan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Adapun, hasil evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia saat ini mengalami tren perbaikan dari waktu ke waktu.
Luhut menyampaikan bahwa kasus konfirasi Indonesia dan wilayah Jawa-Bali sudah menurun hingga 99 persen jika dibandingkan puncaknya pada 15 Juli 2021.
pandemi diprediksi menjadi endemi
“Selain itu, angka reproduksi efektif Bali akhirnya turun di bawah 1, mengikuti angka nasional dan pulau Jawa, yang mengindikasikan terkendalinya pandemi Covid-19,” jelasnya.
Pihaknya juga mengatakan rendahnya konfirmasi harian pun berdampak pada menurunnya kasus aktif nasional yang saat ini kurang dari 20.000 dan khusus wilayah Jawa dan Bali saat ini di bawah 8.000 kasus.
“Pada 17 Oktober kemarin, DKI, Jawa Barat, DIY, dan Bali mencatat nol kematian. Provinsi lain di Jawa Bali hanya mencatat di bawah 5 kematian per hari,” jelasnya.
Di sisi lain, menanggapi terkait pandemi yang diprediksi menjadi endemi, Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban mengatakan pihaknya akan mendukung pemerintah.
“Saya oke-oke saja jika transisi dari pandemi ke endemi direncanakan. Artinya kita harus menyesuaikan diri dengan pola pikir baru : hidup dengan SARS-CoV-2. Pertanyaan besarnya, apakah terlalu dini untuk transisi atau apa-apa saja yang diperlukan untuk sampai ke sana (endemi)?” tulisnya melalui akun @ProfesorZubairi.
Profesor Zubairi mengatakan momen saat ini (tren penurunan kasus) harus dijadikan sebagai momen untuk mempersiapkan transisi ini. Mengubah pandemi menjadi endemi agar ke depannya Indonesia benar-benar siap dengan peralihan ini.