KabarUang.com, Jakarta – PT Panin Sekuritas Tbk, emiten sekuritas berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 182,80 miliar dimana laba bersihnya mencapai Rp 50,19 miliar.
Pada semester I/2021, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 182,80 miliar. Angka ini berbanding terbaik dengan tahun lalu yang merugi hingga Rp 4,06 miliar. Komisi dan transaksinya pada tahun in menjadi contributor utama dengan senilai Rp 83,24 miliar.
Pendapatan managemen investasi sendiri menjadi kontributor kedua dengan perolehan senilai Rp 79,82 miliar. Sementara untuk pos pendapatan dividen dan bunga sendiri mengalami koreksi dari posisi Rp 64,19 miliar menjadi Rp 49,94 miliar.
Keuntungan perdagangan sendiri berefek pada kontribusi yang diberikan yakni Rp 4,65 miliar. Sementara, jasa penjamin emisi dan penjualan efeknya sebesar Rp 404,08 juta.
Di sisi lain, emiten berkode saham PANS ini mencatatkan pertumbuhan beban usaha menjadi Rp 109,96 miliar dari sebelumnya hanya Rp 92,77 miliar. Dimana hasilnya menjadi Rp 50,19 miliar untuk laba setelah dikurangi dengan pajak dan beban lainnya.
Ilustrasi via google.com
target Panin Sekuritas tahun ini
Angka ini berbalik dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang merugi sebesar Rp 121,30 miliar. Dengan begitu laba per saham yang dapat diatribusikan pun ikut terkerek menjadi Rp 70,24. Sementara, Manajemen PANS menyampaikan bahwa saat ini pangsa pasar perseroan sendiri mencapai 3,5 persen. Target di tahun ini sendiri ditambah menjadi 5 persen dari total transaksi yang ada di BEI.
“Untuk mencapai target tersebut, perseroan secara aktif melakukan pendekatan kepada nasabah-nasabah baik yang baru maupun existing,” ungkap manajemen dilansir bisnis.com, Rabu (15/9).
Selain itu juga, laba PANS ini didukung dengan kantor cabang yang berada di 32 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Emiten ini bahkan berencana akan membuka cabang baru demi meningkatkan akses investor di berbagai daerahnya.
Manajemen PANS menyampaikan bahwa kontribusi nasabah retail ini menjadi 80 persen selama pandemi Covid-19. Sementara, untuk kontribusi institusi pihak ketiga sekitar 15 persen dan institusi berelasi sebesar 5 persen.
Sebelumnya, Direktur Panin Sekuritas menyampaikan bahwa nilai transaksi saham perseroan mengalami kenakan. Misalnya saja pada bulan Januari 2021 sendiri PANS mencatatkan nilai transaks Rp 21,3 trilun yang kemudian menurun pada bulan Mei sebesar Rp 5,3 trilun.
“Ke depannya juga nilai transaksi Panin Sekuritas diharapkan akan meningkat seiring dengan kenaikan nilai transaksi di BEI dan berbagai strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai transaksi,” jelasnya.