KabarUang.com, Jakarta – Dewasa ini banyak rumor atau mitos yang beredar mengenai vaksin di kalangan masyarakat. Untuk itu, pemerintah kerap kali mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung percaya dengan rumor yang beredar.
Selain itu, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) merilis berita terkait dengan mitos-mitos yang beredar mengenai vaksin Covid-19.
Ilustrasi via google.com
1. Vaksin mengandung bahan kimia yang berbahaya
Mitos atau rumor pertama yang beredar di kalangan masyarakat yakni vaksin Covid-19 dikabarkan mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Namun, hal ini tentunya hanya mitos saja. Ahli vaksin yang berspesialisasi dalam bidang epidemiologi pneumokokus Dr. Katherine O’Brien menegaskan bahwa ini merupakan mitos.
Vaksin Covid-19 sudah teruji klinis dan pasti aman untuk para penerimanya. Semua komponen vaksin yang masuk ke dalam tubuh sudah diuji coba secara berat untuk memastikan bahwa semua yang terkandung di dalamnya termasuk aman untuk manusia.
“Vaksin memang mengandung sejumlah elemen yang berbeda dan masing-masing telah diuji. Sebelum diberikan kepada manusia, mereka diuji pada hewan dan diuji untuk masalah apapun pada hewan. Dan baru kemudian mereka masuk ke manusia di mana kami menguji dalam uji klinis dengan puluhan ribu orang akhirnya menerima vaksin sebelum mereka diizinkan untuk digunakan di masyarakat umum,” jelas Kate.
Mengenai keamanan sendiri, Kate mengatakan bahwa setiap vaksin sudah melewati masa evaluasi keamanan guna memastikan bahwa itu aman sebelum digunakan untuk masyarakat umum.
“Selain itu, pembuatan vaksin memiliki pengawasan kualitas yang konstan sehingga setiap bahan yang masuk ke dalam vaksin dipastikan memiliki kualitas terbaik dan aman untuk digunakan pada manusia,” paparnya.
2. Vaksin dapat menimbulkan kemandulan
Vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada para penerimanya ini disebut menimbulkan kemandulan. Mengenai hal ini, Kate menyampaikan bahwa berita tersebut tidak benar adanya.
“Ini adalah rumor yang telah beredar tentang banyak vaksin yang berbeda dan rumor tersebut tidak benar. Tidak ada vaksin yang menyebabkan kemandulan,” jelasnya.
3. Vaksin dapat mengubah DNA
Selanjutnya rumor lain yang beredar mengenai vaksin yakni vaksin dinilai dapat merubah DNA (Deoxyribonucleic Acid) dimana vaksin dapat mengubah sifat dan karakteristik seseorang setelah masuk ke dalam tubuh. Menanggapi hal ini, Kate, seorang ahli epidemiolog tersebut mengatakan bahwa vaksin tidak dapat mengubah DNA orang.
“Kami sudah sering mendengar rumor ini. Kami memiliki dua vaksin sekarang yang disebut sebagai vaksin mRNA, dan tidak mungkin mRNA, dan tidak mungkin mRNA dapat berubah menjadi DNA sel manusia kita,” ungkapnya.
Itulah tiga mitos yang saat ini banyak beredar di kalangan masyarakat. Pihaknya berharap dengan adanya informasi ini masyarakat tidak lagi percaya dengan mitos tersebut dan segera melakukan vaksinasi.