KabarUang.com, Jakarta – Pemerintah resmi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Untuk itu, Pemkot Padang menutup semua lokasi wisata kecuali jalur yang ada di Pantai Padang.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Arfian yang mengatakan bahwa pihaknya sudah menutup semua objek wisata di kawasan Padang selama masa PPKM Level 4. Penutupan tempat wisata ini dilakukan dengan menyekat lokasi ke tempat wisata, terkecuali Pantai Padang yang tidak disekat.
“Pantai Padang tidak bisa kita sekat lantaran itu jalur umum dan banyak jalan tembusnya sehingga mudah diakses, jadi sulit kami sekat, selain itu akses masyarakat khususnya nelayan jadi sulit,” jelasnya.
Meskipun tidak dilakukan penyekatan, namun pengawasan untuk kerumunan tetap akan dijaga dan diatur oleh personil baik dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP.
Ilustrasi via travelingan.net
tampat wisata sepi selama PPKM Level 4
“Pengunjung tetap boleh masuk, tapi nanti akan ada petugas yang menegur dan bahkan ditindak jika ada yang melanggar prokes,” paparnya.
Pihaknya menyampaikan bahwa lokasi yang ditutup ini adalah lokasi yang dikelola Pemkot seperti Pantai Air Manis, Gunung Padang, sementara lokasi lain yang dikelola oleh masyarakat akan dikoorinasikan.
Di sisi lain, sektor perhotelan juga diminta untuk membatasi kunjungan dimana hanya dapat diisi oleh 50 persen dari jumlah daya tampung keseluruhan.
“Sama seperti yang sebelumnya, 50 persen dari daya tampung hotel itu. Semua mekanismenya tetap sama,” jelasnya.
Di kota lain yakni Lembang, hal serupa terjadi. Hal ini diungkapkan salah satu General Manager Restoran Kampung Daun Culture Gallery & Cafe, Ari Hermanto.
“Kami masih tutup, belum bisa menerima kunjungan wisatawan. Apalagi PPKM Level 4 juga kan masih diperpanjang,” ungkapnya dilansir idxchannel.com.
Pihaknya mengaku selama masa PPKM darurat tanggal 3 Juli 2021, tempatnya sudah tutup dan tidak menerima tamu. Hal ini membuat 100 karyawannya terpaksa dirumahkan untuk sementara waktu, sementara yang masih dapat dilayani hanya untuk drive in (makan di mobil) dan take away.
“Inginnya sih ada kebijakan khusus untuk pelaku wisata minimal boleh buka 25% dari kapasitas dan porkes lebih ketat. Tapi kalau ini demi kebaikan bersama, kita yah harus support,”tegasnya.