KabarUang.com, Jakarta – Saat ini, DKI Jakarta berada dalam masa PPKM Level Tiga. Di mana sejumlah sektor sudah mulai beroperasi salah satunya sekolah yang mulai pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Menanggapi hal ini, Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah menyampaikan pihaknya baru menggelar rapat koordinasi yang membahas persiapan Pembelajaran Tatap Muka.
“Baru saja kita melakukan rapat terkait Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Jadi untuk persiapan itu kita mengevaluasi PTM yang sudah pernah terhadi dan ternyata 610 sekolah yang tertahan karena kondisi Covid-19 saat itu tengah meroket sehingga rencananya minggu depan itu kita beri kesempatan untuk sekolah tersebut melanjutkan PTM-nya,” ungkap Taga dilansir idxchannel.com, Selasa (24/8).
Sementara, untuk sekolah yang lain, Disdik DKI sendiri sedang meyiapkan instrumennya agar diisi sekolah lain yang dapat mengikuti PTM tersebut. Adapun sebanyak 610 sekolah yang pernah menggelar PTM, mulai Senin 30 Agustus 2021 dapat melakukan pembelajaran kembali di sekolah.
sekolah di DKI mulai dibuka Minggu depan
“Direncanakan hari Senin minggu depan. Kan tadi baru dibahas kita kan bahas persiapan. Karena saya menyampaikan ini untuk mengedukasi ke masyarakat, kami akan menggelar PTM dengan mengedepankan kesehatan anak. Sekolah manapun yang mau PTM harus betul-betul dalam kondisi siap,” jelasnya.
Pembukaan sekolah ini pun dilakukan karena vaksinasi Covid-19 dosis pertama bagi pelajar di Jakarta saat ini sudah mencapai 91 persen.
“Capaiannya sudah sampai 91 persen,” ungkap Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Jakarta Barat II, Masduki.
Jika dilihat dari jumlahnya, sebanyak lebih dari 70.123 pelajar di Jakarta Barat sudah mendapatkan vaksin dosis pertama. Di mana targetnya sebanyak 77.158 pelajar di DKI Jakarta. Namun, Masduki mengatakan pencapaian 100 persen itu mustahil. Hal ini karena sebagian pelajar memiliki riwayat penyakit tertentu sehingga tidak memungkinkan untuk mendapatkan vaksin.
Sehingga target maksimumnya yakni 91 hingga 95 persen. Pihaknya berharap target ini dapat tercapai pada akhir Agustus 2021 ini.
“Sementara vaksin kedua juga sudah jalan tapi kita masih fokus pada vaksin pertama,” ungkapnya.
Jika target ini sudah tercapai, maka para pelajar diperbolehkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka. Hal ini sama dengan guru-guru yang diharuskan melakukan vaksinasi.