KabarUang.com, Jakarta – Sebelum melakukan perpanjangan PPKM kembali, pemerintah sudah melakukan uji coba pembukaan mal. Dimana nasibnya ditentukan pada akhir diberlakukannya PPKM.
Uji coba yang dilakukan terhadap mal di zona PPKM Level 4 itu menunjukkan hasil yang positif. Selama masa uji coba itu, pusat perbelanjaan yang dibuka yakni DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Mal hanya boleh menerima pengunjung maksimal 25 persen dari kapasitas. Jam operasional mal dimulai pada pukul 10.00 hingga 20.00 WIB. Seluruh pekerja dan pengunjung yang ingin memasuki Mal diharuskan menunjukkan bukti telah vaksinasi.
Meskipun kebijakan ini lebih longgar dibandingkan dengan larangan operasional selama PPKM darurat dan PPKM Level 4 yang berlaku selama Juli hingga Agustus ini belum tentu dapat mengembalikan bisnis ke sedia kala, terlebih hanya 25 persen yang diizinkan masuk.
Pengelola pusat perbelanjaan saat ini tetap harus menanggung defisit karena pemasukan yang terbatas bahkan belum sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan.

tanggapan Kemendag
Sementara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyampaikan belum dapat memberikan banyak komentar. Namun, dia menyampaikan hasil evaluasi selama uji coba ini menunjukkan hasil yang baik.
“Hasil pemantauan uji coba pelonggaran pusta perbelanjaan di 4 kota dinyatakan berhasil dari sisi kepatuhan dan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan yang disyaratkan,” jelasnya dilansir bisnis.com, Senin (16/8).
Sebelumnya, pihaknya memprediksi bahwa kebijakan uji coba pembukaan pusta perbelanjaan ini sangat berdampak pada kinerja penjualan eceran.
“Pengaruh pasti ada karena PPKM berlanjut dan ritel baru dibuka mulai 10 Agustus dimana sifatnya uji coba,” ungkapnya.
Oke mengatakan tingkat kunjungan yang terjadi selama uji coba masih sangat terbatas. Hal ini mengingat hanya 25 persen yang diperbolehkan. Sementara, pusat perbelanjaan yang berada di luar PPKM Level 4 sendiri belum dibuka.
“Kalau melihat perkembangan tingkat kunjungan mash sangat rendah. Di bawah 25 persen dan hanya di kota-kota besar. Pasti akan berpengaruh ke penjual ritel, tetapi angkanya belum diketahui,” paparnya.
Di sisi lain, Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk sendiri mengatakan kebijakan selama Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap kunjungan ke gerai yang dikelola perusahaan.
Maka dari itu, perusahaan berusaha mengimbangi kondisi ini dengan menjalin kolaborasi dengan beberapa platform dagang elektronik seperti Gomart dan Happy Fresh.