KabarUang.com, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk memberdayakan para pelaku usaha khususnya di segmen UMKM. Hal ini dilakukan BRI sebab kontribusi terbesar untuk perekonomian Indonesia berasal dari UMKM.
Selain itu juga, UMKM memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 60 persen dari total PDB Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN RI Erick Thohir yang datang bersama Direktur Utama BRI Sunarso di Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Pada kunjungan tersebut, Dirut BRI mengatakan bahwa memperkuat pelaku UMKM berdampak pada semakin kuatnya ketahanan ekonomi nasional. Maka dari itu pihaknya menegaskan bahwa pelaku UMKM ini harus diedukasi.
Ilustrasi via google.com
UMKM perlu diedukasi agar naik kelas
“Hal pertama yang perlu diedukasi adalah sipirit enterpreneurship. Dengan demikian pelaku usaha memiliki semangat baja dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya,” jelasnya, Kamis (5/8).
Selanjutnya, hal kedua yang perlu diedukasi yakni kemampuan para pelaku usaha mengelola administrasi dan manajerial. Pihaknya mengatakan kemampuan ini diperlukan untuk para UMKM sebab ketika UMKM paham akan hal ini, perbankan akan berebut menawarkan jasa layanan keuangannya.
Ketiga yakni edukasi mengenai aksesibilitas. Dimana kemampuan ini diperlukan untuk mengakses infromasi, teknologi, pasar, termasuk masalah permodalan.
“Termasuk Good Corporate Governance Principles. Itu harus diajarkan kepada UMKM. Yang terakhir saya pikir itu sustainabilty. Harus dipikirkan journey dari usahanya. Kalau sekarang usaha ultra mikro target sekian tahun harus (naik kelas) ke mikro, kecil, dan bahkan menengah,” jelasnya.
Pada acara kunjungan kerja yang berlangsung pada tanggal 3 hingga 4 Agustus ini, Menteri BUMN RI bersama Dirut Utama BRI menyambangi beberapa lokkasi penting. Diantaranya yakni klaster produksi tempe binaan BRI, Agen BRILink Toko Nadia, Penyaluran BPUM serta kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan di KC BRI Baturaja.
Pada ekosistem yang dikunjungi, terdapat 72 orang pelaku usaha dengan potensi akusisi BRI melalui simpanan dan pinjaman, Agen BRILink, QRIS hingga Agen Mitra Ultra Mikro (Umi). Harapannya ke depannya, produksi tempe itu dapat meraup omzet mulai Rp 40 juta hingga Rp 57 juta setiap harinya.