KabarUangcom, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini mewajikan melakukan vaksinasi kepada penduduknya demi menekan angka penularan Covd-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan ke depan pihaknya akan ‘memaksa’ masyarkat untuk melakukan vaksinasi. Hal ini karena Anies akan mewajibkan syarat vaksin sebagai salah satu bentuk pelonggaran berbagai aktivitas di DKI Jakarta.
“Kami memutuskan, vaksin menjadi bagian dari tahapan untuk kegiatan di masyarakat, baik kegiatan ekonomi, keagamaan, sosial, budaya di Jakarta,” ungkapnya.
Para pengusaha jika ingin membuka usahanya kembali. Begitu pula dengan masyarakatnya, masyarakat wajib vaksin jika ingin berkunjung atau menggunakan layanan jasa di tempat usaha.
“Misalnya kalau barber shop mau buka, tukang potong rambut dan pelanggan harus sudah vaksin. Restoran mau buka, karyawan dan yang boleh masuk hanya yang sudah divaksin. Nanti mal dibuka, karyawan harus sudah vaksin, yang boleh masuk hanya yang sudah vaksin,” jelasnya dilansir bisniscom.
Ilustrasi via google.com
vaksinasi sebagai syarat pelonggaran aktivitas
Anies juga menyampaikan hal ini dilakukan karena pemerintah ingin melindungi rakyatnya. Pasalnya, setelah divaksin, jika terpapar viru Covid-19, mereka hanya akan bergejala ringan atau bahkan tidak bergejala.
Selain itu, alasan Pemprov DKI berani merencanakan aturan ini karena saat ini sudah ada 7,5 juta orang di Ibu Kota yang sudah mendapatkan vaksin.
“Di Jakarta juga ada lebih dari 300 tempat vaksinasi, kapan saja bisa mampir, ke puskesmas, rumah sakit, atau daftar (aplikasi) Jaki,” lanjutnya
Meski begitu, Anies juga tetap menganjurkan kepada masyarakat untuk selalu menjaga prokes. Diantaranya dengan mewajibkan menggunakan masker dimana pun, dan kapan pun terlebih saat di luar rumah. Tidak lupa untuk selalu menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Setelah itu, mencuci tangan hingga bersih.
Di sisi lain, keputusan menjadikan vaksinasi sebagai syarat karena data efek vaksinasi terhadap derajat keparahan dan risiko kematian akibat Covid-19. Data menunjukkan dari 4,2 juta warga DKI yang menerima vaksin dosis pertama hanya 2,3 persen yang terinfeksi Covid-19, dan mereka diklaim hanya merasakan gejala ringan saja.
Sementara yang terindikasi meninggal hanya 13 orang dari 100.000 orang yang sudah divaksin.