KabarUang.com, Jakarta – Saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) melonjak seiring dengan pertumbuhan laba pada semester I/2021.
Pada perdagangan Rabu (21/7) pukul 09.23 WIB, saham KRAS ini melesat sebesar 16,6 persen atau 79 poin menjadi Rp 555. Kapitalisasi pasarnya mencapai dengan Rp 10,74 triliun dengan valuasi PER 8,33 kali.
Pada sepanjang 2021, saham KRAS sendiri naik sebesar 29,67 persen. Namun, sebulan terakhir ini saham emiten BUMN ini masih terkoreksi 4,31 persen. berdasarkan keterangan resmi dari perusahaan, laba KRAS di paruh pertama 2021 ini tercatat sebesar Rp 475 miliar. Angka ini meningakat 601,3 persen jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih sebelumnya di tahun 2020 sebesar Rp 67 miliar.
Sementara, EBITDA Krakatau Steel hingga Juni 2021 ini meningkat menjadi Rp 1,2 triliun atau meningkat hampir dua kali lipat melebihi realisasi di tahun 2020 sebesar Rp 687 miliar.
Ilustrasi via google.com
penjualan KRAS meningkat tajam
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyampaikan bahwa nilai penjualan KRAS juga mengalami peningkatan sebesar 90,0 persen menjadi Rp 15,3 triliun pada semester I/2021. Jika dibandingkan dengan semester I tahun lalu yang hanya sebesar Rp 8 triliun.
Dirinya melanjutkan, volume penjualan produk utama perusahaan sendiri meningkat sebesar 43,8 persen dibandingkan dengan periode pertama di tahun 2020. Peningkatan volumepenjualan Hot Rolled Coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC) ini mejadi 995.000 ton. Pada tahun 2020 lalu hanya 692.000 ton.
Selain itu juga, penjualan ekspor Krakatau Steel terpantau meningkat 15 kali lipat menjadi 162.243 ton di tahun ini. Sebelumnya, pada periode yang sama di tahun llau hanya 10.817 ton.
“Dengan memproduksi produk HRC dan CRC sebanyak 1.008.000 ton di semester I/2021 dan diikuti dengan semakin turunnya biaya produksi per tonnya, maka produktivitas Krakatau Steel pun meningkat 61 persen,” papar Silmy.
Saat ini, Krakatau Steel masih melanjutkan progra efisiensi di tahun 2020 lalu. Upaya ini terlihat dari penurunan variable cost dan fixed cost per tonnya. Variable cost sendiri menurun 13,1 persen dan fixed cost menurun 22,8 persen hingga Juni 2021.
Pada semester I/2021, KRAS juga berhasil menekan biaya operasional sebesar 18,1 persen menjadi Rp 1,7 juta/ton jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Penurunan biaya operasional ini terjadi pada penurunan biaya spare part 17,6 persen dan penurunan biaya tenaga kerja hingga 24,7 persen.