KabarUang.com, Jakarta – Seteleh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) muncul fenomena baru dimana masyarakat melakukan panic buying. Salah satu produk yang menjadi incarannya yakni produk susu Bear Brand atau yang dikenal dengan susu beruang.
Permintaan yang melonjak dari masyarakat menyebabkan harga susu Bear Brand tersebut naik di pasaran. Hal ini terlihat dari sebuah video yang diunggah oleh seorang netizen, memperlihatkan banyak pembeli yang berebut susu beruang.
Namun, terkait hal ini, Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia, Debora R. Tjandrakusuma tak begitu menanggapi. Pihaknya hanya mengatakan bahwa perusahaan berupaya semaksimal mungkin dalam memenuhi permintaan konsumen terhadap produk-produknya, salah satunya yakni Bear Brand.
“Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa, guna memenuhi permintaan para konsumen akan produk-produk kami untuk mengoptimalkan kapasitas produksi dan rantai pasokan, terutama untuk produk susu Bear Brand,” jelas Debora.
Berdasarkan pemantauan di sejumlah e-commerce saat ini harga susu Bear Brand memang naik. Satu kalengnya dibandrol dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 17.000. Padahal, harga normal dari susu beruang biasanya kurang dari Rp 10.000.
Ilustrasi via google.com
Terkait dengan kenaikan harga, Debora menyampaikan bahwa perusahaan tidak melakukan kenaikan harga atas produk-produk Nestle Indonesia.
tanggapan pihak Nestle soal panic buying
“Mengenai adanya kenaikan harga di e-commerce untuk produk-produk Bear Brand, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan persaingan usaha, kami tidak dapat menentukan harga jual akhir produk kami,” ungkapnya.
Dia menegaskan yang dapat dilakukan oleh Nestle hanya berusaha untuk memasok pasokan susu Bear Brand agar dapat memenuhi permintaan konsumen. Hal ini dilakukan dengan cara memastikan bahwa seluruh pabrik Nestle beroperasi dengan lancar.
“Saat ini semua pabrik dan pusat distribusi kami beroperasi,” lanjutnya.
Nestle sendiri memastikan bahwa semua pabrik dan pusta distribusi yang beroperasi tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, khususnya bagi para karyawan. Pihaknya juga mengajak para konsumen untuk menjaga kesehatan dengan cara menerapkan protokol kesehatan dengan ketat serta berpartisipasi dalam program vaksinasi pemerintah. Itulah cara yang dapat dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam menangani pandemi.