KabarUang.com, Jakarta – Dilansir dari WebMD, di awal pandemi, riset membuktikan bahwa orang dengan golongan darah A rentan terpapar Covid-19. Sementara, orang dengan golongan darah O lebih kebal terhadap infeksi.
Namun, saat ini tidak ada masalah jika Anda memiliki golongan darah A, B, AB ataupun O. Hal ini karena riset terbaru membuktikan bahwa golongan darah tidak ada hubungannya dengan risiko tertular Covid-19. Riset yang dilakukan kepada 108.000 pasien di jaringan kesehatan tiga negara bagian, tidak menemukan adanya hubungan golongan darah dan risiko Covid-19.
“Sejak awal pandemi ini, ada hubungan yang didalilkan antara golongan darah dan kerentanan penyakit,” ungkap Dr. Amesh Adalja, sarjana senior di Pusat Kesehatan Johns Hopkins dilansir WebMD.
Pihaknya memastikan bahwa penelitian yang dilakukannya itu tidak menemukan hubungan antara golongan darah dan kerentanan atau keparahan terpapar Covid-19. Meskipun laporan dari negara lain bisa saja berbeda, China misalnya, menunjukkan bahwa golongan darah dapat mempengaruhi risiko Covid-19. Studi di Italia mendukung penelitian ini.
Ilustrasi via matabanua.id
penelitian terbaru mengenai golongan darah dan tingkat terpapar Covid-19
Namun, penelitian lain dari Denmark dan Amerika menunjukkan hasil yang beragam dan bertentangan. Para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Jeffrey Anderson dari Intermountain Medical Center Heart Institute di Murray, Utah itu menganalisis data puluhan ribu pasien dengan beberapa pihak. Mulai dari Intermountain Healtcare, sistem kesehatan nirlaba dari 24 rumah sakit dan 215 klinik di Utah, Idaho, juga Nevada.
Dari keseluruhan yang dianalisis, sebanyak 11.500 dinyatakan positif dan sisanya negatif. “Saya selalu mengatakan banyak kehebohan tentang masalah golongan darah,” ungkap Dr Aaron Glatt, ketua departemen kedokteran dan ahli epidemiologi rumah sakit di Mount Sinai South Nassau di Oceanside, NY.
Pihaknya menyampaikan, studi yang dilakukan sebelumnya hanya menunjukkan korelasi dan bukan sebab-akibat. Ini artinya, yang ditunjukkan itu dua hal yang terkait secara statistik dan tidak sama dengan membuktikan bahwa yang satu yang menyebabkan yang lain.
“Jika Anda pergi dan melihat hal-hal yang cukup, Anda akan menemukan beberapa temuan insidental acak yang mungkin atau mungkin tidak memiliki signifikan apapun,” jelas Glatt.
“Beberapa orang melihat begitu banyak variabel yang berbeda dan salah satunya adalah golongan darah. Mereka melihat bahwa beberapa orang lebih mengalami kondisi buruk dengan golongan darah tertentu, tetapi penelitiannya bertentangan, yang masuk akan jika itu acak,” tutupnya.