KabarUang.com, Jakarta – PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) berhasil mencatatkan kinerja kerja yang ciamik di kuartal pertama 2021 ini. Emiten barang konsumsi ini berhasil mencatat pertumbuhan penjualan bersih 26% menjadi Rp 15,09 triliun dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp 12,01 triliun.
Namun, sayangnya laba bersih emiten grup Salim ini menurun 12% dari Rp 1,98 triliun menjadi Rp 1,74 triliun. Hal ini terjadi di tengah lonjakan pendapatan akibat adanya lonjakan beban keuangan.
Laba periode berjalan ini tumbuh 23,57% menjadi Rp 1,73 triliun dari sebelumnya Rp 1,4 triliun. Margin laba bersih menurun 0,3% menjadi 7%. Sementara, laba inti meningkat 50% dari sebelumnya Rp 1,52 triliun menjadi Rp 2,29 triliun.
Seperti yang diketahui, pada tiga bulan pertama tahun ini, beban keuangan ICBP mencapai 1,25 triliun, atau melonjak dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 90,78 miliar. Lonjakan beban keuangan ini merupakan efek kenaikan hutang yang digunakan untuk mengakusisi Pinehill.
Pada setahun terakhir, total liabilitas ICBP melonjak pada Maret 2020 dari Rp 13,32 triliun menjadi Rp 54,88 triliun. Kenaikan terbesar yakni utang bank jangka panjang yang bebannya mencapai Rp 31,39 triliun di akhir Maret tahun ini.
Ilustrasi via google.com
Kinerja kerja Indofood
Selain itu, ICBP justru mencatat kinerja operasional yang stabil namun cenderung naik. Laba usahanya tumbuh 36% menjadi Rp 3,82 triliun dari sebelumnya hanya Rp 2,8 triliun. Margin laba usaha ini meningkat 25,4% dari sebelumya hanya 23,3%.
Direktur Utama dan CEO Indofood CBP Anthoni Salim menyampaikan pandemi yang terjadi selama satu tahun belakangan ini sangat berdampak pada situasi pasar.
“Namun, kami senang bahwa ICBP dapat mengawali tahun 2021 dengan baik. Kami akan terus fokus untuk mempertahankan keunggulan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek-merek produk kami, baik di pasar domestik maupun luar luar Indonesia, serta menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi para karyawan,” jelas Anthoni, dilansir kontan.co.id.
Pihaknya mengatakan bahwa dirinya akan waspada untuk menghadapi kinerja kerja ke depannya.
“Guna menjaga pertumbuhan kinerja di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian ini, ke depannya kami akan tetap waspada dalam menciptakan pertumbuhan usaha dan meningkatkan daya saing kami,” ungkap Anthoni.