KabarUang.com, Jakarta – Angka kasus positif yang semakin meningkat membuat pemerintah kembali pengetatan aktivitas masyarakat. Untuk itu, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) fokus memperkuat jangkauan penjualan online. Hal ini juga dilakukan demi mengurangi risiko penularan Covid-19 di masyarakat.
Saat ini semua format ritel perusahaan seperti Hypermart, Primo, Foodmart dan Hyfresh sudah menyediakan kebutuhan dasar konsumen dengan total 62.000 produk online yang ditawarkan. Konsumen sudah dapat memesan produk secara online, termasuk 885 produk segar dari rumah.
Proses pengirimannya sendiri dilakukan pada hari yang sama setelah beberapa jam pesenan di proses. Pemesanan dilakukan dari platform online perseroan di 72 kota. Hal inilah yang menjadikan MPPA sebagai peritel produk segar terbesar di platform online di Indonesia.
Chief Executif Officer PT Matahari Putra Prima Tbk, Elliot Dickson menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyadari situasi ini sangat sulit dan menantang bagi semua pihak, terutama bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.

MPPA fokus pada penjualan online
“Kami percaya bahwa penting bagi konsumen untuk berbelanja dengan aman dan MPPA mencoba memberikan solusi teraman daripada yang dapat diberikan oleh peritel lain terutama dalam kondisi saat ini dan juga ke depan,” jelasnya dilansir kontan.co.id.
Untuk itu, perusahaan memperkuat penawaran bisnis online sebagai O2O strategis dengan toko offline sebagai arah strategis baru. Di tengah angka kasus positif yang semakin meningkat, pihaknya memperkuat e-commerce Hypermart Online dan Chat & Shop yang saat ini memiliki 112 toko di seluruh Indonesia.
Selain itu juga, phaknya bekerja sama dengan operator marketplace dan juga layanan pengiriman kebutuhan sehari-hari. Ke depannya, MPPA akan menambah lebih banyak toko online agar berpartisipasi dalam kolaborasi yang ada. Bahkan pihaknya akan mengembangkan lebih banyak jenis kolaborasi dengan operator marketplace.
Sebelumnya, Head pf Public Affairs PT Matahari Putra Prima (MPPA) Fernando Repi menyampaikan angka kasus yang meningkat ini sangat berpengaruh terhadap penjualan produk ritel.
“Kalau sudah naik drastis gini kasusnya kan kita-kita yang rugi, industri ritel bahkan bisa dikatakan akan kembali terpuruk,” ungkapnya.