KabarUang.com, Jakarta – Di tahun ini pemerintah meminta agar perbankan lebih aktif dalam menyalurkan kredit ke usaha mikro kecil menengah (UMKM). Melihat data Bank Indonesia, penyaluran kredit UMKM saat ini menunjukkan adanya perbaikan.
Hal ini tercermin dari konstruksi UMKM yang hanya -0,5% year on year (yoy) per April 2021 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar -2,7 yoy.
PT Bank Republik Indonesia Tbk atau BRI sendiri kini meletakkan fokus penyaluran ke UMKM sebesar 85%. Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto menyampaikan saat ini ada 57 juta pelaku UMKM Indonesia, yang 18 juta diantaranya belum terlayani oleh perbankan.
Maka dari itu, fokus BRI ini menargetkan adanya pertumbuhan dari 18 juta pelaku tersebut agar tahun ini dapat meningkat setidaknya di kisaran 7% year on year. Hingga kuartal I sendiri, BRI membukukan sudah menyalurkan kredit senilai Rp 914,9 triliun atau 80,60% dari seluruh penyaluran kredit BRI.
Angka ini menunjukkan adanya peningkatan jika dilihat dari seluruh penyaluran kredit sebesar 80,60% itu. Jumlahnya meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Komposisinya yakni kredit UMKM BRI yang tercatat 78,31%. Pihaknya mengatakan bahwa penyaluran kredit ini akan merangkak naik dan perseroan menargetkan angka ini mencapai 85%.
Ilustrasi via google.com
strategi utama BRI
“Dua strategi utama BRI dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia yakni pertama menaikkan kelas pelaku UMKM di Indonesia, dari mikro menjadi kecil dan kecil menjadi menengah. Strategi kedua yakni BRI terus mencari sumber pertumbuhan baru sehingga BRI akan menyalurkan pinjaman ke segmen yang lebih kecil lagi (ultra mikro),” jelasnya, dilansir kontan.co.id.
BRI sendiri saat ini tengah menyiapkan strategi go smaller (pinjaman lebih kecil), go shorter (dengan tenor yang pendek), juga go faster (mempercepat kredit melalui proses digitalisasi).
BRI menyampaikan bahwa faktor utama yang mendorong pertumbuhan kredit ini yakni konsumsi daya beli masyarakat. Maka, BRI akan menjadi rekan yang strategis untuk memacu pertumbuhan kredit terhadap UMKM.
“Dengan berbagai stimulus tersebut diharapkan dapat meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat, sehingga mampu meningkatkan permintaan kredit nasional. Strategi ‘Business Follow the Stimulus’ tersebut akan kami fokuskan kepada UMKM, melalui kredit yang dijamin (KUR). Di tengah kondisi yang menjaga pertumbuhan kredit tetap harus berkualitas,” jelasnya.