KabarUang.com, Jakarta – PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), produsen susu itu membukukan penjualan sebesar Rp 1,52 triliun di kuartal I-2021. Angka ini menurun sebesar 5,59% (yoy) jika dibandingkan dengan penjualan ULTJ pada kuarta I-2021 sebesar Rp 1,61 triliun.
Jika dilihat dari laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebgian besar penjualan ULTJ ini diperoleh dari penjualan minuman di pasar lokal sebesar Rp 1,64 triliun. Selanjutnya, disusul oleh penjualan makanan di pasar lokal sebesar Rp 24,95 miliar.
Perusahaan juga mencatat adanya penjualan ekspor minuman di kuartal I-2021 sebesar 3,70 miliar. Sementara, penjualan ekspor makanan sebesar Rp 965 juta.
Seluruh nilai penjualan ini sudah dikurangi oleh pajak pertambahan nilai (PPN) sebanyak Rp 151,76 miliar juga bonus kinerja sebanyak Rp 1,18 miliar. Sejalan dengan ini, ULTJ mengalami penurunan bahan pokok penjualan sebanyak 0,81% yoy menjadi Rp 975,39 miliar di kuartal I-2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yakni Rp 983,41 miliar.
Ilustrasi via google.com
laba ULTJ di kuartal I-2021
Hasilnya, lababruto ULTJ hingga akhir kuartal I-2021 ini tercatat sebanyak Rp 545,70 miliar atau menyusut 13,4% yoy dibandingkan dengan realisasi laba bruto perusahaan jika di kuarta I-2020 sebesar Rp 983,4 miliar.
Sementara, laba usaha ULTJ ini menurun sebesar 5,64% yoy dari Rp 565,76 miliar di kuartal I-2020 menjadi Rp 533,80 miliar di kuartal I-2021 saat ini.
Adapun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ULTJ hingga kuartal I-2021 sebesar Rp 403,53 miliar. Angka ini menurun sebanyak 7,39% yoy dibandingkan dengan laba bersih perusahaan pada kuartal I-2020 sebesar Rp 435,76 miliar.
Untuk total aset perusahaan sendiri hingga kuartal I-2021 mencapai Rp 9,12 triliun atau meningkat sebesar 4,22% dibandingkan total aset perusahaan tersebut di akhir tahun 2020 sebesar Rp 8,75 triliun.
Di kuartal I-2021 ini, ULTJ memiliki total liabilitas sebesar Rp 3,94 triliun hingga kuartal I-2021, sedangkan total ekuititasnya yakni Rp 5,17 triliun.