KabarUang.com, Jakarta – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berupaya mendongkrak pejualan dan laba bersih di tahun ini. AMRT optimis bahwa kinerja akan tumbuh positif tahun ini karena adanya pemulihan ekonomi.
“Target penjualan di sepanjang 2021 diharapkan tumbuh lebih baik lagi dibandingkan dengan apa yang sudah kita capai di 2020. Dengan mempertimbangkan konsumsi masyarakat akan tetap tumbuh sepanjang 2021, perusahaan memasang target pertumbuhan penjualan yang cukup optimis,” ungkap Corporate Affairs Director AMRT Solihin dilansir kontan.co.id.
Pihaknya berharap dengan adanya program vaksinasi yang tengah digalangkan akan berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi. Hal ini karena ekonomi yang mulai pulih akan menggairahkan kembali daya beli masyarakat yang sempat melemah akibat dmapak pandemi.
“Keberhasilan pengendalian Covid-19 serta kebijakan penanganannya akan menjadi faktor kunci agi pemulihan ekonomi 2021. OPtimisme tersebut diharapkan akan mengembalikan kepercayaan konsumen serta mendukung pemulihan daya beli masyarakat,” ungkapnya.
Bukan hanya program vaksinasi, adanya pelonggaran kebijakan pembatasan fisik dan sosial pun berpengaruh terhadap meningkatnya daa beli masyarakat di sektor ritel. Pasalnya, industri ritel terkontraksi karena adanya pandemi yang dibarengi dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga mempengaruhi jam operasional gerai Alfamart terbatas.
Ilustrasi via youtube.com
penyebab menurunnya penjualan AMRT dan strategi dalam meningkatkan penjualan
Begitu pula dengan kondisi di kuartal I 2021, pemerintah sudah menerapkan keijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini berdampak pada penurunan penjualan AMRT di awal tahun 2021 jika dibandingkan dengann sebelumnya.
“Pada pembatasan jam operasional ada sekitar 8.000 toko Alfamart yang erada di wilayah Jawa dan Bali yang mengalami perubahan jam bukan lebih lambat di pagi hari, bukan jam 10.00 pagi dari normalnya jam 07.00, dan titip pukul 19.00 dari normalnya tutup pukul 22.00, dan sampai saat ini jam tutup operasional toko masih ada pembatasan maksimal sampai pukul 21.00,” jelasnya.
Meski begitu, pelonggaran PPKM yang diikuti penurunan angka Covid-19 berdampak baik terhadap meningkatnya frekuensi kedatangan konsumen ke gerai Alfamart.
“Dengan sinyal positif peningkatan jumlah kedatangan konsumen di bulan Maret yang terus berlanjut di April, diharapkan tingkat keyakinan konsumen ini akan terus membaik dan mendorong peningkatan penjualan,” lanjut Solihin.
Untuk itu, tahun ini AMRT menyiapkan beberapa startegis demi meningkatkan penjualan. Salah satunya dengan cara pengembangan ekspansi gerai Alfamart di berbagai wilayah Indonesia. Solihin mengatakan bahwa tahun ini target AMRT sebanyak 500 hingga 750 gerai di sepanjang tahun 2021 dengan mengedepankan lokasi-lokasi yang strategis di daerah Pulau luar Jawa.
“Seperti perbaikan dalam penentuan lokasi toko baru dan renovasi perbaikan tampilan toko dan beberapa pengembangan strategi bisnis lainnya,” paparnya.