KabarUang.com, Jakarta – PT AKR (Corporindo Tbk (AKRA) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 924.91 miliar di sepanjang tahun lalu. Realisasi ini naik 29,6% dibandingkan dengan laba bersih AKRA pada tahun 2019 lalu yang mencapai Rp 713.62 miliar.
Namun, ternyata kenaikan laba bersih ini tidak sejalan dengan kenaikan pendapatan AKRA. Emiten penyalur dan distributor bahan bakar minyak (BBM) ini mendapatkan pendapatan senilai Rp 17,71 triliun. Jumlah pendapatan AKR Corporition ini menurun 18,38% dibandingkan tahun lalu sebelumnya yang mencapai Rp 21,70 triliun.
Ilustrasi via Linkedin.com
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Ignatius Teguh Prayoga mengatakan bahwa realisasi laba bersih AKRA tahun lalu berada sedikit di bawah perkiraan BRI Danareksa, tetapi masih berada di atas proyeksi konsensus. Prayoga mengatakan hasil yang solid ini didorong oleh volume penyaluran segmen bahan bakar minyak (BBM) yang lebih tinggi. Kinerja tahun ini juga juga didorong oleh pendapatan sewa lahan yang lebih tinggi.
Kinerja AKRA juga terdorong oleh beban keuangan yang menurun hingga 32% year-on-yar (yoy). Laba bersih di kuartal keempat ini tumbuh sebesar 2%yoy, namun lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelum.
Prospek kinerja 2021
Untuk itu, tahun ini AKRA menilai bahwa perseroan mampu membukukan penjualan 14 hektare tanah di kawasan industri Java Intergrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik. Penjualan ini mewakili setara dengan 35% target penjualan yang optimis mencapai 40 hektare tahun ini.
Sementara, bisnis BBM, AKRA menargetkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 10% hingga 12%. Pencapaian ini dapat diraih dari industri smelter, perkebunan, jasa bunker dan manufaktur. Pertumbuhan ini jga sudah ermasuk dengan BBM untuk segmen ritel.
Lebih lanjut, kinerja bisnis segmen kimia pun diekspektasikan akan membaik karena harga yang sudah normal dan diharapkan perusahaan patungan atau joint venture (JV) antara AKRA dengan Petronas yang tahun ini beroperasi.
“Karena ekonomi yang mulai menunjukkan pemulihan dengan penjualan lahan seluas 14 hektare di kuartal pertama, kami memperkirakan laba bersih AKRA akan tumbuh sebesar 12,6% yoy,” tulis Prayoga dilansir kontan.co.id.
Harga saham AKRA ini pada Rabu (31/3) masih cukup stagnan di Rp 3.190 per saham.