KabarUang.com, Jakarta – Produsen susu Ultra High Temperature (UHT), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) fokus memperkuat bisnisnya di tahun 2021. Hal ini salah satunya dilakukan dengan pembagunan fasilitas produksi baru yang lebih modern serta otomatis.
Public Relation ULTJ, Muhammad Muthassawar mengatakan bahwa fasilitas produksi ini diantaranya yakni pembangunan pabrik dan gudang yang sedang dikerjakan di Bandung, Jawa Barat. Proyek ini juga bagian dari upaya perusahaan demi meningkatkan kapasitas produksi dan gudang.
“Rencananya akan mulai beroperasi di tahun 2022 bersama dengan kegiatan produksi pabrik di Bandung,” ungkap Azwar, dilansir kontan.co.id.
Namun, pihaknya tidak membeberkan berapa besaran investasi yang dibutuhkan perusahaan untuk membangun fasilitas produksi tersebut. Yang jelas, pihak ULTJ tak hanya berinvestasi pada infrastruktur fasilitas itu, namun juga termasuk pada penyediaan lahan sleuas 20 hektare (Ha) yang sudah dilakukan di tahun sebelumnya.
Ilustrasi via google.com
ekspansi ULTJ hingga 6.000 ekor sapi perah
ULTJ juga bukan hanya berfokus pada pembangunan fasilitas produksi baru. Perusahan ini pun melakukan ekspansi operasional peternakan produk susu agar menjamin sumber pasokan. Perusahaan, mengembangkan peternakan sapi perah dengan skema joint benture (JV) dengan PT Karya Putrajaya Persada di Sumatera.
Azwar mengatakan saat ini peternakan sapi yang dikelolanya di Sumatera memiliki 1.700 sapi perah. Ekspansi ni membuat jumlah sapi perah bertambah, bahkan mencapai 2.500 ekor di tahun 2021 dan akan berlanjut menjadi 6.000 ekor di masa-masa mendatang.
“Ketersediaa sapi perah ini bersama dengan peternakan sapi kami di Pengalengan diharapkan membantu ketersediaan pasokan bahan baku sapi Ultrajaya,” jelasnya.
Pihak Manajemen ULTJ optimis mampu mempertahankan posisi sebagai pemimpin pangsa susu cair UHT di Indonesia. ULTJ sendiri menempati posisi pertama pangsa pasar susu cair UHT sebesar 30%. Azwar menyampaikan pihaknya sudah memperhitungkan dampak pandemi terhadap keberlangsungan bisnis ULTJ. Hal ini karena pandemi sangat berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi suatu produk, termasuk susu.
“Namun, Kami optimis setelah vaksinasi selesai, kondisi pasar akan kembali normal,” tutupnya.
Pihaknya mengatakan bahwa penjualan susu full cream kemasan satu liter menunjukkan adanya perkembangan dibandingkan dengan ukuran lainnya.