KabarUang.com, Jakarta – Ditengah kekhawatiran pandemi, industri multifinance optimis bahwa bisnis pembiayaan akan terus bergulir tahun ini.
Maka dari itu, para pelaku industri mulai menyiapkan strategi pendanaan guna mencapai target bisnis itu. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) sendiri menargetkan dapat menargetkan pembiayaan senilai Rp 20 triliun tahun ini. Sebelumnya, pada tahun 2020 sendiri, MTF berhasil mencatat total pendanaan senilai Rp 15 triliun.
“Kebutuhan funding MTF tahun ini dari perbankan dan obligasi. Menyesuaikan joint financing kita dengan Bank Mandiri,” ungkap Direktur Keuangan MTF Armendra dilansir kontan.co.id.
Dirinya mengatakan tahun ini perusahaan akan melanjutkan penerbitan obligas penawaran umum berkelanjutan (PUB) V tahap 2 senilai Rp 1,5 triliun. Bukan hanya untuk pembiayaan namun juga untuk memenuhi dua obligasi yang nanti jatuh tempo pada Juni 2021 senilai Rp 680 miliar.
Obligasi lainnya jatuh tempo pada Oktober 2021 senilai Rp 100 miliar. Anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini juga akan menjaga pendanaannya, dimana 70% dari pnjaman bank dan 30% dari surat utang.
Strategi Adira Finance
Ilustrasi via gilamotor.com
Selanjutnya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk membidik pembiayaan sepanjang 2021 sebesar Rp 24 triliun. Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan angka yang dicanangkan tahun ini naik 30% dibandingkan dengan tahun lalu.
Adira Finance membutuhkan pendanaan paling sedikit senilai Rp 93 triliun untuk memenuhi target. Hal ini karen amultifinance dengan sandi saham ADMF memiliki surat utang yang jatuh temo dengan nilai Rp 9,3 triliun.
Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila ini mengatakan bukan hanya pendanaan dan obligasi, perusahaan pun akan melakukan pendanaan melalui pinjaman bank. Pendanaan utama Adira sendiri berasal dari joint financing dengan PT Bank Danamon Tbk (BDMN).
Pada tahun lalu, Adira Finance ini berhasil menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun. Perusahaan pun telah menggunakan fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri senilai US$300 juta. Namun, pinjaman ini sudah dilakukan lindung nilai (fully hedged) baik dari pokok maupun suku bungan sepenuhnya.
“Adira Finance juga mendapatkan dukungan standby facility setara dengan US$280 juta,” ungkap Made.