KabarUang.com, Jakarta – Harga minyak bergerak stabil namun mengalami penurunan tipis setelah naik di akhir pekan lalu. Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan jalur kapal di Terusan Suez yang berdampak pada harga minyak.
Harga minyak texas intermedate (WTI) kontrak Mei 2021 di Nymex pada Senin (29/3) pukul 7.13 WIB berada di US$ 60,71 per barel, dimana melemah 0,43%. Sementara harga minyak brent kontrak Mei di ICE Futures ini menurun 0,11% ke US$ 64,50 per barel.
Pada Jumat lalu, harga minyak WTI melonjak 4,11% dan harga minyak brent melesat 4,23%. Lonjakan kenaikan minyak ini terjadi karena adanya kekhawatiran bahwapenumbatan terusan Suez terjadi akibat kapal kargo jumbo yang terdampar perlu waktu hingga berminggu-minggu agar kembali normal.
Ilustrasi via google.com
penyumbatan di Suez
Adanya penyumbatan ini pula pengiriman minyak mejadi tertahan. Maka, harga minyak melesat di akhir pekan yang lalu. Namun, jika dilihat secara mingguan, harga minyak ini cenderung menurun dalam dua pekan terakhir. Harga minyak brent menyentuh ke level US$ 69 per barel dan ETI di level US$ 66 per barel pada 11 Maret lalu. Angka ini menjadi level tertinggi harga minyak dalam setahun terkahir.
“Harga minyak naik pada Jumat karena para trader melihat bahwa blokade Terusan Suez sebenarnya menjadi lebih signifikan untuk aliran minyak dan pengiriman pasokann daripada yang mereka simpulkan sebelumnya,” ungkap wakil Presiden pasar minyak Rystad Energy, Paola Rodriguez.
Berdasarkan data dari perusahaan intelijen Kplr, dari 39,2 juta barel per hari (bpd) dari total minyak mentah yang diangkut melalui laut pada tahun 2020, sebanyak 1,74 juta bpd nya melewati Terusan Suez. Selain itu juga, sebanyak 1,54 juta bpd produk minyak sulingan mengalir ke terusan ini sebanyak 9% dari perdagangan produk minyak melalui laut global.
Kpler mengatakan pada Jumat lalu, ada 10 kapal menunggu di pintu masuk Terusan yang membawa sebanyak 10 juta barel. Sementara, tarif pengiriman tanker produk minyak ini hampir dua kali lipat minggu ini dan terjadi pengalihan beberapa kapal.
Pasar minyak ini juga terangkat karena adanya kekhawatiran atas meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah. Pasukan Houthi Yaman pada Jumah lalu mengatakan bahwa mereka melancarkan serangan terhadap fasilitas Saudi Aramoco.