KabarUang.com, Jakarta – Presiden Direktur PT Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang mulai berinvestasi sejak dirinya memperoleh penghasilan tahun 2020. Dirinya ingin uang gajinya itu tidak hanya mengendap di tabungan namun dapat berkembang melalui investasi pasar modal.
Steffen sendiri memilih saham sebagai investasi andalannya. Hal ini karena saham berpeluang memberikan imbal hasil yang jauh lebih tinggi dibandingakn dengan investasi lainnya, mengingat sifatnya yang high risk and high return. Kelebihan lainnya yakni saham menawarkan deviden yang biasanya memiliki besaran lebih tinggi dibandingkan bunga bank.
Steffen yang bekerja di perusahaan sekuritas tentunya memiliki lebih banyak informasi mengenai saham. Untuk investasi saha, Steffen lebih memilih menanamkan modal untuk jangka panjang. Maka dari itu, dia memilih saham-saham perusahaan yang kinerja keuangannya solid serta memiliki prospek bisnis yang baik ke depannya. Untuk saat ini, dirinya sudah berinvestasi di sepuluh saham yang berbeda.
Ilustrasi via harian jogja.com
rekomendasi saham
Steffen sendiri menyukai saham yang bidang usahanya berkaitan dengan masyarakat. Misalnya saja perusahaan telekomunikasi, fast moving concumer goods (FMCG), retail dan juga properti.
Meskipun dirinya mengaku suka berinvestasi jangka panjang, Steffen pun memilih investasi saham jangka pendek. Ini biasanya dilakukan ketika ada sentimen positif.
“Misalnya, sentimen yang bagus belakangan ini adalah sektor kesehatan. Nah saya beli sahamnya. Lalu, kalau sudah mencapai tingkat keberuntungan tertentu, saya jual alias profit taking,” jelasnya dilansir kontan.co.id.
Selama berinvestasi saham, Steffen mengaku dirinya seringkali merasakan keuntungan yang besar dibandingkan dengan kerugian. Bahkan dirinya dapat membeli rumah pertamanya karena investasi saham.
“Saham TLKM saya jugal untuk beli rumah pertama karena lumayan untungnya waktu itu. Jadi, uang di deposito dan saham saya alihkan ke aset properti untuk ditingali sendiri,” paparnya.
Namun, ada pula kisah pahit yang pernah dia alami. Pada tahun 2018 hingga 2019 silam, dirinya pernah membeli saham lalu tak lama kemudian, sahamnya malah terkena penghapusan.
Dari pengalaman yang lainnya, Steffen menyarankan agar orang yang investasi tidak hanya sekedar ikut-ikutan investasi tanpa mengetahui kondisi fundamental saham.
“Jangan beli saham yang dipompom. Menurut saya, yang dibutuhkan investor terutama pemula adalah pemahaman investasi dan risikonya. Kalau masih belum memahami, mereka harus konservatif terlebih dahulu,” jelas Steffen.