KabarUang.com, Jakarta – Di tahun 2020, kinerja kerja perbankan Tanah Air mengalami tekanan akibat pandemi. Namun, bank syariah maupun unit usaha syariah (UUS) perbankan ternyata mencatatkan kiner yang lebih baik dari industri Bahkan, sebagian besar bank syariah berhasil mengantongi pertumbuhan laba bersih.
Ilustrasi via wordpress.com
Misalnya saja seperti PT Bank BCA Syariah. Bank ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 73,1 miliar tahun lalu atau naik sketar 8,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year) yang ditopang oleh penurunan biaya dana. Namun, ternyata, outstanding pembiayaannya terkoteksi 1,35% yoy menjadi Rp 5,6 triliun.
PT Bank Sayriah Indonesia Tbk, bank hasil merger BRI Syariah, Mandiri Syariah dan BNI Syariah sendiri mencetak pertumbuhan keuntungan di tahun lalu.
Ketiganya resmi merger pada 1 Februari 2021 sehingga laporan kinerjanya masih terpisah pada tahun 2020. Dua dari tiga bank berhasil mencetak kenaikan laba bersih.
Salah satunya, Mandiri Syariah yang labanya tumbuh 12,5% yoy menjadi Rp 1,43 triliun ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan 10,4% menjadi Rp 83,4 triliun. Bukan hanya itu, rasio pendanaan murah pun membaik.
laba bersih bank syariah meningkat
Selanjutnya, BRI Syariah yang mengantongi net profit sebesar Rp 248 miliar atau melonjak 235,14% yoy yang ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan 46,2%. Adanya penurunan biaya dana ini sejalan dengan meningkatkan dana murah. Sementara, BNI Syariah mengalami penurunan laba bersih sebesar 16,2% menjadi Rp 505,1 miliar.
Unit Usaha Syariah lainnya, PT Bank permata Tbk (Permata Syariah) pun berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2020. Direktur Permata Syariah Herwin Bustaman menyampaikan laba dan aset mereka tumbuh dua digit di tahun lalu sedangkan pembiayaan dan pendanaannya tumbuh single digit.
Pihaknya optimis bahwa kinerja kerja di tahun 2021 ini akan tumbuh lebih baik lagi. “Kami menargetkan kinerja tumbuh double digit dengan strategi pembiayaan membidik hampir semua segmen terutama korporasi dan small and medium enterprise (SME),” jelas Herwin dilansir kontan.co.id.
Di sisi lain, Direktur BCA Syariah menjelaskan bahwa laba bersih perseroan ini masih bisa tumbuh di tahun lalu meskipun ada penurunan vield pembiayaan 0,8%.
“Biaya dana turun ke 1,1 sehingga net imbalan BCA Syariah masih tumbuh dari 4,25%menjadi 4,57% walau yield pembiayaan turun,” jelasnya.