
KabarUang.com, Jakarta – PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membidik kontak baru senilai Rp 31,6 triliun di tahun 2021. Target ini meningkat 17% diandingkan dengan realisasi target di tahun 2020 yang berada di kisaran Rp 27 triliun.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan pihaknya berharap akan menyelesaikan proyek infrastruktur di tahun ini.
“Dari Rp 31 triliun itu harapan kami sebagian proyek pemerintah, sebagian pengembangan investasi. Kalau tidak salah dari pemerintah kurang lebih 20% dan BUMN 25%,” ungkap Destiawan dalam webinar yang diselenggarakan Samuel Sekuritas.
Strategi yang dilakukan Waskita Karya untuk mencapai target ini yakni pihaknya akan menyasar jenis proyek yang sesuai dengan porsi minoritas.
Bukan hanya itu, WSKT akan memanfaatkan sinergi intra grup Waskita misalnya suplai material, dan meningkatkan daya saing melalui tecnological leadership dengan mengimplementasikan Building Information Modelling (BIM).
Kontrak Waskita
Hingga saat ini, keseluruhan nilai kontrak (order book) yang sudah digenggam WSKT senilai Rp 66,65 triliun. Sebanyak Rp 27 triliun diantaranya sudah diperoleh di tahun 2020. Sisanya senilai Rp 39,5 triliun merupakan sisa kontrak.
Di tahun 2020, segmentasi jenis proyek yang dipegang oleh Waskita Karya ini nfrastruktur konektivitas senilai Rp 1,9 triliun. Sementara, infrastruktur sumber daya air Rp 2,9 triliun, EPC dan Industri senilai Rp 8,6 triliun dan gedung senilai Rp 3,7 triliun.
Di sisi lain, SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum mengatakan bahwa proyek-proyek yang menjadi fokus di 2021 yakni infrasturktur konektivitas, infrastruktur pengairan, Gedung dan pengembangan kawasan serta EPC juga industri.
“Di dalamnya juga termasuk target proyek dari luar negeri sebesar 5% hingga 10% dari total kontrak yang dibidik Waskita secara keseluruhan,” ungkap Ratna, dilansir kontan.c.id.
Dirinya juga menyampaikan bahwa hingga akhir Desember ini perusahaan baru mencapai target senilai Rp 26 triliun. “Saat ini Waskita dalam proses melakukan rekonsiliasi perolehan kontrak dengan seluruh unit operasi terkait,” lanjutnya.
Anggaran sebesar Rp 10 triliun itu akan digunakan untuk pembangunan yang sedang berjalan. Dimana 80% nya digunakan untuk PT Waskita Toll Road yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.
“Sementara 10% akan digunakan untuk pembangunan realty, termasuk pembelian land bank dan pembangunan proyek realty yang sedang berjalan,” jelas Ratna.