KabarUang.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh melambat di kuartal I-2021. Hal ini disebabkan oleh lonjakan kasus virus corona yang semakin meningkat.
Ilustrasi via telegraf.co.id
Dilansir dari laman Covid19.go.id, pada Minggu (17/1) ada tambahan kasus sebanyak 11.287 kasus baru yang terinfeksi di Indonesia. Sehingga saat ini kasus positif virus corona mencapai 907.929.
Satu pekan lalu, tambahan infeksi virus corona berada di atas 10.000 kasus. Pada Sabtu (16/1), infeksi harian virus Covid-19 di Indonesia mencapai 14.224 kasus dan menjadi rekor terbaru.
Untuk itu, pemerintah kembali menerapkan kebijakan Pmeberlakuan Pembatasan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali sejak 11 Januari lalu. Hal ini dilakukan demi mengurangi angka kasus Covid-19.
“Ini warning, sebelum akhir tahun liburan panjang sudah diprediksi ada potensi penambahan kasus. Di seluruh dunia, sudah agak lelah dan agak lengah dengan Covid-19 ini, sehingga memang terjadi peningkatan, kita harus menegakkan disiplin. Sehingga ekonomi kuartal I-2021 masih terdampak karena kenaikan jumlah kasus,” ungkapnya dilansir kontan.co.id.
Prediksi Sri Mulyani
Setali tiga uang, perlambatan aktivitas ekonomi ini berdampak pada berkurangnya konsumsi rumah tangga yang merupakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Namun, Menkeu mengatakan jika dilihat dari sisi ekspor dan investasi secara terpisah, sebenarnya ada harapan di kuartal I-2021. Hal ini seiring dengan pemulihan permintaan global.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya realisasi ekspor pada Desember 2020 mencapai US$16,54 miliar yang tumuh 8,39% dari bulan sebelumnya. Peningkatan ekspor ini didorong oleh adanya peningkatan ekspor mintak dan gas secara month on month (mom) sebesar 33,66%.
“Saya barusan melihat angka dari ekspor di Desember 2020 saja tumbuh 8,4% meski keseluruhan tahun masih minus 2,6%. Tap trennya pemulihan dari ekspor meningkat. Artinya kalau Amerika Serikat (AS), Eropa pulih dan jelas China pulih duluan, maka kita akan lihat ekspor kita menjadi lebih baik,” jelas Sri Mulyani.
Menkeu juga berpendapat jika dilihat dari sisi investasi juga menunjukkan pemulihan. Perbankan pun sudah mulai membaik seiring adanya perbaikan demand masyarakat. Dimana kredit akan menggeliat di awal tahun ini.