KabarUang.com, Jakarta – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa vaksinasi ini sangat penting terutama untuk tenaga kesehatan.
Dia berpendapat bahwa vaksinasi ini dapat mengurangi risiko terpapar dan juga kematian akibat Covid-19.
“Vaksinasi ini sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan, supaya kita bisa mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat Covid-19,” ungkap Nadia dilansir kontan.co.id.
Nadia mengatakan vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi ini dapat memberikan perlindungan kepada manusia. Dengan cara mengurangi risiko penularan hingga 30%. Sementara, tanpa perlindungan vaksin, risiko penularannya akan menjadi tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan orang yang mendapatkan vaksinasi.
“Sehingga penyakit Covid-19 yang kita alami tidak menjadi parah bahkan dapat mencegah kematian,” lanjutnya.
Nadia juga mengingatkan masyarakat akan banyaknya korban Covid-19, dimana sudah lebih dari 600 tenaga kerja yang meninggal.
Ilustrasi via jpnn.com
Manfaat vaksinasi
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk sama-sama memutuskan mata rantai penularan Covid-19. “Vaksinasi memiliki manfaat lebih besar dibandingkan risikonya,” tegasnya.
Hingga Sabtu (23/01) sendiri tercatat ada 172.901 tenaga kesehatan yang sudah mengakses untuk mendapatkan vaksinasi. Namun, dari keseluruhan total tersebit, seanyak 27.000 ditunda penerimaan vaksinasinya.
Kabarnya, penundaan pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan itu disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari tingginya tekanan darat ketika proses screening, penyintas Covid-19 atau bahkan sedang menyusui.
Bukan hanya vaksinasi saja yang dapat mengurangi risiko penularan virus, namun menggunakan masker juga menjadi salah satu yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularan.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro. “Bahkan, masker yang baik kualitasnya akan melindungi dari microdroplet atau percikan yang sangat kecil yang dapat melayang di ruangan sempit berventilasi buruk atau penyebaran terbatas secara aerosol,” lanjutnya.
Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat tetap menggunakan masker dalam kondisi tertentu, terlebih ketika di ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk. Selain itu juga, masyarakat diimbau untuk menjaga jarak minimal 1 meter ketika berada di dekat orang lain.