KabarUang.com, Jakarta – Di akhir tahun 2020 pemerintah mendatangkan sebanyak 3 juta vaksin Covid-19. Juru Bicara Pemerintah dr Reisa brotoamoro mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi ini akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan pelayanan publik.
Ilustrasi via inews.com
Dimana jumlahnya masing-masing sebanyak 1,3 juta dan 17,4 juta petugas. World Health Organization (WHO) pun mengatakan bahwa perlindungan kepada tenaga kesehatan ini yang paling penting dan harus dilakukan oleh seluruh negara di dunia.
Alasannya yakni banyak tenaga kesehatan yang gugur selama berjuang melawan pandemi ini. Bahkan jumlahnya diperkirakan mencapai 500 selama 10 bulan ini.
“Hilangnya tenaga kesehatan ini dinilai sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan sistem kesehatan dalam negeri terancam collapse (lumpuh). Padahal untuk melahirkan seorang tenaga kesehatan butuh 4 sampai 7 tahun. Sementara 100 ribu pasien Covid-19 sedang menunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” jelas dr Reisa.
Vaksinasi untuk perlindungan
Mereka pun diminta untuk memelihara kesehatan diri sendiri, termasuk juga melindungi keselamatan teman seperjuangannya. Salah satunya dengan mendapatkan vaksinasi.
“Dan melindungi teman sejawat, pasien, bahkan keluarga kita adalah kewajiban moral,” lanjutnya.
Untuk keamanan vaksin pun, dr Reisa meyakinkan bahwa para guru-guru tenaga kesehatan yang berpengalama puluhan tahun itu sudah mendampingi proses pengkajian vaksin. Maka apabila sudah masuk uji klinis fase 3 sudah pasti lulus uji klinis fase 1 dan 2.
“Dan yang saat ini sedang kita tunggu ialah efikasi, dimana efikasi adalah presentase penurunan kejadian penyakit pada kelompok orang yang divaksinasi,” jelasnya.
Saat ini, vaksin Coronavac sendiri sudah tiba di Indonesia dan berbasis inactivated virus. Metode ini sudah dikenal selama ratusan tahun jadi sudah terbukti manjur untuk melindungi diri dan mengeradikasi penyakit menular.
“Bahkan Agustus tahun lalu, kita merayakan enyah polio dari Afrika. Dan kita, bangsa Indonesia berjasa besar dalam hal ini, karena vaksin dengan platform inactivated virus ini adalah buatan PT Bio Farma,” paparnya.
Di samping itu pula ada berbagai perlindungan lain untuk tenaga kesehatan mulai dari memastikan tersedianya alat pelindung diri serta meningkatkan kemampuan teknis. Bahkan tersedianya informasi terkini penanganan Covid termasuk intensif dan apresiasi kerja tenaga kesehatan.