KabarUang.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menerapkan lockdown kembali jika penyebaran Covid-19 tak terbendung.
Hal ini Ia sampaikan ketika rapat terbatas bersama Menteri dan Gubernur yang disiarkan secara live di Instagram Sekretariat Presiden, Rabu (06/01).
Awalnya, Jokowi meminta seluruh pihak agar mau bekerja keras dan mati-matian dalam mengurangi dan menghentikan dampak pandemi. Setelah itu, dirinya menyampaikan hasil survey yang terakhir kali dilakukan pemerintah.
Survei ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan semakin menurun. “Kaitannya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan itu turun. Sebab itu saya minta Komite dan Satgas ini dierikan tekanan lagi kepada komunikasi publik yang baik lewat televisi,” jelasya.
Indonesia berpotensi lockdown jika kasus terus meningkat
Pihaknya meminta agar pemerintah menegaskan kepada masyarakat agar tidak lupa menetapkan 3M. Jokowi menegaskan masyarakat harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan jangan sampai berkurang.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan bahwa saat ini sejumlah kota di mancanegara sudah kembali menerapkan lockdown.
“Dua hari lalu London lockdown, Tokyo juga sama. Bangkok yang terdekat kita juga lockdown. Terakhir, kemarin bukan hanya London saja tapi Inggris juga (lockdown),” jelas Jokowi.
Untuk itu, dirinya mengingatkan bahwa Indonesia berpotensi lockdown jika penyebaran Covid-19 tidak kunjung turun.
“Hati-hati jadi catatan kita semuanya jangan sampai terjadi lonjakan yang sangat drastis (di Indonesia) sehingga kita dipaksa untuk melakukan (lockdown),” ungkapnya.
Lebih lanjut lagi, Jokowi merinci bahwa data kasus aktif Covid-19 pada November dan Desember ini ada peningkatan drastis. Di bulan November, jumlah kasus aktifnya mencapai 54.000.
“Pada Desember naiknya drastis sekali menjadi 110.000 kasus. Hati-hati tolong jadi catatan,” lanjutnya.
“Masyarakat harus tahu mengenai itu, tidak menakut-nakuti tapi informasinya harus sampai kalau kita harus disiplin, jaga protokol kesehatan,” ungkapnya.
Maka dari itu, dirinya selalu menginformasikan adanya kenaikan kasus agar menjadi perhatian bagi yang lainnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan yang berlaku saat ini.