KabarUang.com, Jakarta – Ikatan Dokter Indonesia mengimbau kepada masyarakat yang sudah divaksinasi untuk tetap waspada. Pasalnya, suntik vaksin tidak membuat seseorang kebal terhadap virus 100 persen.
“Ingat, efikasinya 65% Sinovac ini. Kalau Pfizer Moderna juga hanya 95%. Ya hanya melindungi itu, tidak 100%,” ungkap Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Slamet Budiarto dilansir kompas.com.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat atau penerima vaksin untuk tetap tidak bepergian dan tidak berkerumun. Hal ini karena antibodi atau vaksin baru bekerja setelah 14 hari pelaksanaan vaksin kedua.
“Harus tunggu dulu setelah pelaksanaan vaksin kedua. 14 haru setelah vaksin kedua. Ingat, tidak 100%, hanya 65% untuk Sinovac ini,” lanjutnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (B IDI) Slamet Budiarto pun mengimbau agar masyarakat mengurangi kegatan stelah menerima vaksinasi. Baik berkerumun bahkan bepergian.
“Harus tunggu dulu. Tahan dulu bepergian atau berkerumun hingga setelah pelaksanaan vaksin kedua. 14 hari setelah vaksin kedua. Ingat, tidak 100 persen membuat kebal, hanya 65 persen efikasi untuk Sinovac ini,” ungkapnya.
Ilustrasi via google.com
Dirinya juga menjelaskan bahwa antibodi baru akan terbentu setelah 14 hari vaksin kedua. “Kalau vaksin pertama sih masih sedikit antbodinya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, dirinya mengingatkan untuk tetap menaati protokol kesehana 3M. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Tetap protokol kesehatan, selama sebelum 70 persen penduduk Indonesia tervaksin,” ungkap Slamet.
Seperti yang diketahui, pemerintah sudah melaksanakan program vaksinasi pertama pada tanggal 13 Januari (Rabu). Sementara, vaksinasi kedua akan dilaksanakan setelah 14 hari pertama melaksanakan vaksinasi, Rabu (27).
Pelaksanaan vaksinasi
Senada dengan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Dr. Siti Nadia Tarmizi, dirinya menyampaikan bahwa vaksinasi kedua berjarak dengan vaksinasi pertama.
“Jarak pemberian vaksin pertama ke berikutnya kalau Sinovac itu 14 hari,” ungkap Nadia, dilansir kontan.co.id.
Namun, dirinya menyampaikan tidak semua vaksin Covid-19 itu memiliki jangk awaktu 14 hari setelah mendapatkan suntikan pertama. Hal ini karena dilihat dari berdasarkan hasil uji klinis vaksin.
Program vaksinasi yang sudah berjalan tanggal 13 Januari itu, menargetkan ada 180 juta orang yang akan divaksinasi.