KabarUang.com, Jakarta – Epidemiolog Indonesia, Hermawan Saputra mengimbau para wisataan untuk tidak liburan usia menerima vaksin Covid-19.
“Ini vaksin punya beberapa tahap. Selama itu, tetap harus hindari mobilitas ke sana kemari. Harus dipantau dari kejadian ikutan pasca-vaksin yang mungkin timbul,” ungkapnya dilansir kontan.co.id, Rabu (13/01).
Kejadian Ikutan Pasca-Vaksin ini disebut dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang dikenal juga sebegai fase efek samping.
Dia berpendapat meskipun masyarakat sudah divaksin, bukan berarti mereka bisa bebas melakukan perjalanan dan melancong ke sana kemari.
Ada baiknya, masyarakat menunggu 40-50% atau 70% populasi masyarakat sudah mendapatkan vaksin. Hal ini bertujuan untuk mencapai herd immunity. Untuk itu, Hermawan mengimbau agar para wisatawan bersabar.
Ilustrasi via google.com
“Ada vaksin tetap harus waspada tinggi. Ada vaksin juga tidak semua tiba-tiba divaksin, tapi bertahap dengan sasaran tentu karena dosis terbatas,” jelas Hermawan.
Imbauan Hermawan setelah masyarakat disuntik vaksin
Selain itu, dirinya mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal ini mengingat banyaknya daftar rumah sakit dan fasilitas isolasi mandiri yang sudah penuh.
“Mobilitas tetap ada, tapi berkontrol dengan ketat. Tidak boleh merdeka berwisata secara bebas kecuali aktivitas karena kebutuhan utama. Selain itu di rumah dulu,” imbaunya.
Saat ini, pemerintah sudah menetapkan empat tahapan prioritas penerima vaksin. Tahap 1 dan 2 rencananya akan dilaksanakan pada Januari hingga April 2021 dan saat ini sedang berjalan. Selanjutnya tahap 3 dan 4 akan dilaksanakan pada April 2021 hingga Maret 2022.
Tahap 1 dan 2 merupakan tahap vaksinasi untuk tenaga kesehatan, tenaga penunjang dan mahasiswa, petugas pelayanan publik, aparat hukum dan petugas pelayanan publik lainnya. Sementara tahap 3 dan 4 untuk masyarakat yang rentang berusia 60 tahun dan masyarakat yang pelaku pereonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Adapun program ini sdah berjalan, dimana Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksin pada Rabu. Vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac. Vaksin ini dinyatakan aman dan halal setelah melakukan pengujian oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).