KabarUang.com, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengataka bahwa tingkat inlfasi pada akhir 2020 mencapai level 1,5 persen, terendah dalam 6 tahun.
Ilustrasi via suara.com
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa inflasi November 2020 ini sebesar 0,28 persen secara bulanan (month-to-month). Jika dilihat secara tahunan, inflasi mencatat sebesar 1,59 persen. Sementara, secara tahun kalender, inflasi tercatat mencapai 1,23 persen (year to date/ytd).
Inflasi inti pada November 2020 sendiri menunjukkan angka 0,06 persen mtm dan secara tahunan sebesar 1,67 yoy. Sri Mulyani mengatakan inflasi November 2020 ini masih berada dalam level yang sangat rendah jika dilihat dari sisi permintaan yang menurun akibat pandemi.
“Outlook 2020 kami perkirakan inflasi ada 1,5 persen. Ini sangat rendah dalam 6 tahun terakhir, jauh lebih rendah single digt,” ungkapnya dilansir bisnis.com, Selasa (1/12).
Inflasi masih terbilang rendah
Namun, di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan rendahnya inflasi di akhir tahun ini dapat memberikan efek beban dana (cost of fund) yang lebih rendah.
Meski begitu, permintaan yang masih rendah ini harus menjadi perhatian agar bisa terus diperkuat ke depannya. “Kuartal III terjadi titik balik agregat demand, terjadi pembalikkan kecuali impor yang masih kontraksi dalam. Ekonomi sudah melewati titik terburuk pada kuartal II, namun tidak berarti kita harus terlena karena masih pembalikan awal dan harus dijaga,” paparnya.
Hal ini pun disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan jasa BPS Setianto yang mengatakan bahwa inflasi mengalam perlambatan dari bulan ke bulan. Secara tahunan pun akselerasi inflasi bisa terus mengalami perlambatan.
Di samping itu, inflasi inti secara tahunan pada November 2020 yang tercatat ini sebesar 1,67 persen yoy. Setianto mengatakan angka ini menunjukkan angka terendah di tahun 2004.
“Kita merilis inflasi inti itu pertama kali 2004, jadi rilis pertama 2004 masih lebih tinggi dari inflasi inflasi bulan ini yang sebesar 1,67 persen,” ungkapnya (1/12).
Adapun BPS mencatat bahwa nflasi pada indeks harga konsumen (IHK) di bulan November 2020. Dimana berlanjut menjadi 0,28 persen tim. Dirinya mengatakan, inflasi ini terjadi pada hampir di 90 kota mengalami BPS, yaitu 83 kota diantaranya mengalami inflasi sementara 7 kota lagi mengalami dosan.