KabarUang.com, Jakarta – Masa libur panjang Natal dan akhit tahun baru mendatang ini diperkirakan bisa menjadi “musim panen” kasus. Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan hal ini cukup beralasan. Hal ini karena pengalaman semasa libur panjang sebelumnya mengalami peningkatan jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif.
“Setiap periode libur panjang berlangsung, panen kasus pasti akan terjadi pada 10-14 hari setelahnya,” ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito ketika memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, dilansir kontan.co.id, Kamis (3/12).
Ilustrasi via inilahonline.com
Dalam mengantisipasi masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021 ke depan, Satgas Covid-19 Pusat menyarankan ada beberapa hal yang harus dijadikan pelajaran untuk mengantisipasi adanya kenaikan kasus.
Antisipasi saat musim libur dengan 3M
Pertama yakni seluruh Kepala Daerah harus mengoptimalkan penegakkan disiplin terhadap protokol kesehatan. “Lakukan ini tanpa pandang bulu kepada seluruh masyarakat,” lanjut Wiku.
Pemerintah daerah harus berani dan tegas dalam membubarkan kerumunan dan melakukan ampifikasi kampanye 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Masyarakat diminta untuk terus mengaplikasikan 3M dimana pun dan kapan pun.
Kedua, masyarakat diminta untuk bijaksana serta sadar untuk meminimalisasi mobilitas. Hal ini terlihat dari hasil temuan Yilmazkuday tahun 2020 yang menyebutkan ada peningkatan intensitas untuk tetap di dalam rumah. Hasil studinya menyatakan dengan mengurangi kunjungan ke area publik, dapat mengurangi puluhan kasus dan kematian Covid-19 per minggu.
“Temuan ini harusnya dapat memotivasi kita semua untuk mengambil pilihan bijak yaitu tinggal di rumah dan menghindari keramaian,” jelasnya.
Meskipun hal ini sulit, Wiku berharap masyarakat bisa sepenuhnya mengurangi kunjungan ke area publik. Selanjutnya yakni ada beberapa alternatif kegiatan lainnya yang dapat dipilih dalam mengisi libur Natal dan Tahun Baru 2021. Misalnya saja dengan virtual tour ke tempat-tempat wisata.
Prinsipnya pilihlah kegiatan yang tidak menimbulkan kerumunan masyarakat untuk meminimalisir penularan Covid-19.
“Meski demikian, dalam pelaksanaan kegiatan ini saya tetap ingatkan kepada masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.