KabarUang.com, Jakarta – Unit usaha PT BNI Life Insurance mampu membukukan pertumbuhan positif meski ada pandemi.
Direktur Bisnis BNI Life, Neny Asriany mengatakan bahwa aset unit usaha syariah ini naik 32,48% dari Rp 641,2 miliar menjadi Rp 849,46 miliar pada September 2020. Laba bisnis yang diraih BNI Life ini menjadi Rp 14,63 miliar year on year.
“Kami berterima kasih kepada nasabah setiap BNI Life yang telah mempercayakan perlindungan finansial dan perencanaan keuangan pada kami. BNI Life akan terus berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang sehat agar dapat selalu memberikan layanan yang optimal bagi seluruh nasabah,” ungkap Neny dilansir kontan.co.id, Rabu (23/12).
Pertumbuhan BNI Life
Bukan hanya itu, produk untilink pada auransi konvensionalnya, BNI Life pun tumbuh hingga kuartal ketiga di 2020. Direktur Keuangan Eben Eser Nainggolan mengatakan bahwa perseroan berhasil memperoleh premi unitlink di kuartal ketiga 2020 sebesar Rp 1,45 triliun atau naik 2,7% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Ilustrasi via propertybank.com
“Dengan strategi investasi yang prudent, BNI Life terus menjaga kepercayaan nasabah dalam mempercayakan perlindungan finansial dan perencanaan keuangannya kepada kami,” lanjutnya.
Sebagai informasi, sebelumnya, BNI Life pun berada pada peringkat ketiga secara industri di segmen employee benefit. Pihaknya menilai bahwa BNI Life bisa memperbesar segmen ini.
“BNI Life punya harapan besar untuk meningkatkan market pada segmen ini. BNI Life akan mengoptimalkan kerja sama dengan BNI sebagai captive market-nya khususnya kerja sama dengan divisi korporasi BNI untuk menggarap nasabah dan debitur korporasi maupun BUMN beserta anak perusahaannya,” jelas Neny.
BNI Life pun menargetkan bisa membukukan gross written premium (GWP) sneilai Rp 1,5 triliun dengan strategi tersebut. Sementara target pendapatannya yakni mencapai Rp 4,1 triliun.
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan total uang pertanggungan kumpulan asuransi jiwa BNI Life mencapai Rp 2,15 triliun per September 2020. Namun, angka ini dinyatakan turun 3,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Hal ini tidak terlepas dari total polis kumpulan yang turun 31,95% dari 768.587 polis menjadi 523.356 poli. Sementara total perlambatan polisnya 12,9% yoy dari 49,66 juta orang menjadi 43,25 juta orang hingga sembilan bulan pertama di tahun 2020.