
KabarUang.com, Jakarta – Para investor mulai berani menempatkan dana d saham-saham non-defensif. Hal ini karena kondisi ekonomi pada tahun 2021 diekdpektasikan membaik.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya dan Emma Fauni mengatakan bahwa kehadiran vaksin membuat ekonomi membaik. Hal inilah yang mempengaruhi kepercayaan para investor untuk berinvestasi.
“Karena itu, kami mengekspektasikan investor beralih dari saham defensif ke saham cyclical dan value stocks,” ungkapnya.
Ekspektasi ini juga didorong oleh terpilhnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menjaga geopolitik. Sementara, untuk pilihan beberapa sektor yang diincar oleh para investor diantaranya yakni perbankan, pertambangan nikel, pertambangan batubara, dan plantation seperti crude palm oil (CPO).
Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar yang mengamati beberapa sektor. Misalnya saja seperti sektor pertambangan, konstruksi dan properti yang dinilai sudah berani unjuk gigi di tahun 2020.
Prediksi saham yang positif di tahun 2021
Saham-saham di sektor properti dan konstruksi ini masih dianggap prospektif di tahun 2021. Dirinya menjelaskan bahwa katalis yang mendorong diantaranya yakni adanya UU Omnibus Law Cipta Kerja yang memudahkan perizinan.
Bukan hanya itu, adanya pembentukan – pembentukan sovereign wealth fund juga mempengaruhi. Untuk itu, para investor bisa mencermati saham-saham seperti WIKA, WSKT, PWON dan CTRA di tahun 2021.
Di sisi lain, dirinya juga mengamati saham-saham yang memproduksi nikel seperti ANTM dan INCO yang dnilai memiliki peluang di tahun 2021. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan pada komoditas tersebut.
Roset Mirae Asset Sekuritas menjelaskan bahwa kenaikan harga nikel ini diramalkan masih berlanjut di tahun depan. Hal ini terjadi akibat kenaikan permintaan untuk produksi baja, terutama dari China. Di sisi lain, kenaikan harga ini dinilai sebagai bentuk antisipasi atas naiknya permintaan produksi nikel khususnya untuk baterai kendaraan listrik.
Head of Invesment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana pun mengungkapkan hal serupa. Dia mengatakan saham-saham sektor pertambangan khususnya emas dan nikel akan menarik di tahun depan.
Di sisi lain, ada pula saham-saham perbankan khususnya golongan buku empat yang kinerjanya cukup bagus. Wawan mengatakan perbaikan ekonomi di tahun depan akan mendorong kinerja emten.