KabarUang.com, Surabaya – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berharap bahwa kepala daerah terpilih di Jatim bisa meweujudkan kemudahan usaha. Dia berharap nanti muncul investasi baru untuk menumbuhkan perekonomian di tengah pandemi.
Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan bahwa masalah kemudahan usaha di Indonesia ini sudah menjadi masalah sejak dahulu bagi dunia usaha. Untuk itu, masalah ini harus segera diatasi agar memberikan kemudahan dalam investasi di tingkat daerah.
Ilustrasi via liputanjatim.com
“Harapan saya nantinya arah kepala daerah terpilih harus benar-benar bisa mewujudkan kemudahan berusaha sehingga nantinya akan ada muncul investasi baik dari dalam negeri dan luar negeri yang tentunya akan membuka kesempatan kerja,” jelas Putranto.
Dia menyampaikan bahwa kepala daerah terpilih pada pilkada serentak ini diharapkan tidak memberikan beban kepada para pengusaha yang ingin menanamkan modalnya. Hal ini dilakukan agar setiap produk yang dihasilkan bisa berdaya saing tinggi.
“Jangan sampai nanti pemimpin di daerah itu malah nambahi meja atau beban bagi yang akan berinvestasi, contohnya saat pengusaha mau mengurus perizinan harus setor (dana) segitu banyak,” lanjutnya, dilansir bisnis.com.
Selain itu juga, kepala daerah terpilih ini harus mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjadi nafas perekonomian Jatim. Terlebih saat pandemi ini yang mesti didorong pertumbuhannya.
Harapan Kadin Jatim
“Berharap kepala daerah mendorong UMKM agar betul-betul bergerak kembali dengan memfasilitasi berbagai pelatihan proses pengolahan, sampai produksi, branding, akses perbankan dan akses pemasaran. Tentunya juga dengan sektor kesehatan bagaimana bisa mengendalikan Covid-19,” paparnya.
Di Jawa Timur sendiri, ada 19 Kabupaten yang menggelar Pilkada serentak. Diantaranya yakni Sumenep, Trenggalek, Surabaya, Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Malang, Ngawi, Kabupaten Mojokerto, Kota Psuruan, Tuban, Lamongan, Ponorogo, Sidoarjo, Jember, Situbondo, Gresik, dan Kabupaten Kediri.
Dimana partisipasi masyarakat saat ini cukup besar terhadap Pilkada tahun ini. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Choirul Anam mengatakan bahwa partisipasi pemilih di Jawa Timur dinyatakan 55 persen. Meskipun angka ini dinyatakan tidak mencapai target nasional 77,5 persen, angka ini sudah cukup tinggi di pilkada Jawa Timur.