KabarUang.com, Jakarta – Indonesia dan Korea Selatan resmi melakukan kerja sama melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Indonesia-Kore Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) di Seoul, Korea Selatan, Jumat (18/12).
Ilustrasi viamsn.com
Perjanjian ini sudah ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bersama Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi (MOTIE) Korea Selatan Sung Yun-mo.
“Perjanjian dagang ini diselesaikan kedua negara relatif cukup cepat, melalui tiga putaran negosiasi selama 8 bulan dari Februari sampai November 2019. Hal ini menunjukkan komitmen dari kedua negara yang didorong oleh arahan presiden agar perundingan diselesaikan secara cepat,” jelas Menteri Agus dalam konferensi pers.
Dirinya menyampaikan alasan mengapa IK-CE[A ini disepakati. Hal ini karena Indonesia merupakan mitra dagang yang sangat strategis bagi Korea Selatan dan sesuai dengan arah kebijakan Presiden Korea Selatan, yang fokusnya ke Asia Tenggara. Indonesia ini menjadi pusat dari ASEAN bagi Korea Selatan.
“Sebaliknya, bagi Indonesia, menyelesaikan negosiasi CEPA dengan Korea telah lama menjadi prioritas utama kami,” lanjut Menteri Agus.
Perjanjian IK-CEPA
Agus mengatakan bahwa Korea Selatan adalah salah stau mitra yang strategis dan menawarkan berbagai potensi. Hal ini mengingat produk domestik bruto dan daya masyarakat Korea Selatan yang tinggi. Namun, Agus juga mengatakan kinerja perdagangan dan investasi Indoensia dan Korea ini masih di bawah potensi yang sebenarnya.
IK-CEPA ini mencakup perdagangan barang yang melputi elemen penurunan atau penghapusan tarif, menentukan asal barang, fasilitas perdagangan, prosedur kepabeanan, dan remedies. Bukan hanya itu, namun juga perdagangan jasa, investasi, kerja sama ekonomi dan pengaturan kelembagaan.
Melalui IK-CEPA ini perdagangan barang Korea Selatan akan mengeliminasi hingga 95,54% pos tarifnya yang mencakup 97,33% nilai impor Korea Selatan dari Indonesia. Sementara, Indonesia sendiri mengeliminasi 92,06% pada pos tarifnya.
“Ini akan menjadi keunggulan berharga dibandingkan pesaing Indonesia yang tidak memiliki FTA dengan Korea,” jelasnya.
Beberapa produk Indoensia yang tarifnya akan dieliminasi Korea Selatan diantaranya bahan baku mintak pelumas, stearic acid, t-shirts, blockboard, buah-buahan kering dan juga rumput laut. Sementara, Indonesia sendiri akan mengeliminasi tarif untuk produk ball bearings, paving, hearth or wall tiles dan unglazed.