KabarUang.com, Jakarta – Komisaris Utama PT Jamkrindo Sri Mulyanto mengatakan bahwa ada empat strategi yang dijalankan dalam menghadapi tantangan beberapa tahun terakhir dalam bisnis pinjaman.
Pertama yakni fokus pada orientasi bisnis yang tidak semata-mata fokus mengejar peningkatan volume pinjaman yang diimbangi dengan pengendalian risiko.
“Sehingga peningkatan volume penjaminan itu memberikan nutrisi terhadap peningkatan earning before taxt atau bahkan hasil akhirnya earning after tax,” papar Sri Mulyanto dilansir kontan.co.id.
Dewan Komisaris itu selalu menekankan untuk memetakan dan memaparkan portofolio produk dari Jamkrindo disandingkan dengan risk profile dari masing-masing produk. Hal ini karena dia ingin racikan portofolio produk yang memperhatikan profil risiko.
Ilustrasi via poskupang.com
“Oleh karena itu diambl kebijakan tahun 2020 ini ada beberapa produk yang dihentikan arena kita menyadari di langkah awal risk profile-nya sudah di atas 100%. Ngapain kita harus rugi sementara masih banyak peluang bisnis yang perlu kita tekuni dengan baik,” jelasnya.
Strategi baru Jamkrindo
Kedua yakni struktur organisasi yang semula dari Perum menjadi PT ini mengatur kembali skema organisasinya. Dimana pekerja pendukung yang lebih besar itu dialokasikan untuk memulai bisnis (to getting to business).
“Dalam lembaga bisnis harus ada perbaikan dari struktur organisasi sehingga jumlah personil yag dikerahkan to getting to business alokasinya menjadi lebih besar, sehingga jumlah supportingnya lebih rendah. Sebagai organisasi bisnis itulah yang benar,” jelasnya.
Ketiga yakni konsen dan mengetahui aset utama dari setiap badan usaha. Bukan gedungnya namun sumber daya manusianya.
“Oleh karena itu manajemen selalu menekankan perlunya peningkatan kompetensi dari sumber daya eluruh insan Jamkrindo. Knowledge, attitude serta skill itu secara bertahap diberlakukan di program SDM,” jelasnya.
Keempat yakni tunjangan cadangan, perhitungan akurasi jaminan cadangan klaim akan mencerminkan elaborate dan pengelolaan perusahaan yang bagus.
“Alhamdulillah di tahun 2020 ini seiring dengan adanya turbulensi di pasar modal, pendapatan bersih kami sekarang lebih tinggi dibanding hasil investasi, sehingga diharapkan nantinya terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” jelasnya.
Hal ini dia sampaikan ketika menyambut pimpinan baru dari Jamkrindo yakni Putrama Wahyu Setyawan.