KabarUang.com, Jakarta – Emiten yang bergerak di bidang kemasa plastik, PT Berlina Tbk (BRNA) mengaku optimis melihat prospek bisnis di tahun depan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Presiden Direktur Berlina.
Pujihasana Wijaya selaku Presiden Direktur Belrlina mengatakan bahwa pertumbuhan tahun depan bisa dipastikan membaik. Hal ini karena ada rencana pengembangan bisnis yang akan dilakukan oleh Berlina. Untuk itu, Berlina selalu berusaha melakukan eksplorasi diversifikasi produk.
“Saat ini sudah ada beberapa pembicaraan untuk diversifikasi produk, tapi untuk memastikannya kami masih butuh waktu lagi dan melihat arah pengembangan ekonomi global dan tren produk setelah pandemi,” jelasnya dilansir kontan.co.id.
Ilustrasi via marketbisnis.co.id
Dirinya mengatakan fokus utama BRNA saat ini adalah mengembangkan produk dari customer yang sudah ada. Bukan hanya itu, pihaknya pun terus berinovasi agar bisa memberikan kualitasi yang lebih baik lagi untuk pelanggannya.
Prospek bisnis tahun depan dinilai positif
Sementara, untuk tahun depan, pihaknya akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 230 miliar.
Pujihasana merinci dana yang akan digunakan tahun depan. Dana sebesar Rp 150 miliar adalah dana pasti, sementara Rp 125 miliar masih dalam pembicaraan atau dalam assessment study.
“Jadi kalau ditotak capex di tahun depan Rp 230 miliar, untuk sumber dananya masih dalam tahap pembicaraan,” jelasnya.
Melihat sejumlah agenda bisnis serta prospek bisnis yang positif di tahun depan, pihaknya mempredisk bahwa penjualan FY2021 akan mencapai Rp 1,25 miliar atau tumbuh 11,37% yoy. Sementara, EBITDA-nya akan tumbuh 26,05% atau menjadi Rp 129,3 miliar.
Untuk tahun ini sendiri, Berlina menargetkan adanya peningkatkan sebesar 9,93%. Namun, adanya pandemi ini mengubah targetnya menjadi 7,8% atau setara dengan Rp 1,2 triliun.
Pujihasana mengatakan disepanjang tahun pandemi ini pihaknya memfokuskan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas serta efisiensi. Untuk itu, oada kuartal III 2020 EBITDA meningkat cukup signifikan dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu.
Dirinya menyampaikan bahwa pada kuartal III ini EBITDA mencapai Rp 115 triliun atau tumbuh 32% yoy. Namun, dilansir dari catatan keuangannya, catatan rugi bersih BRNA tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk ini senilai Rp 79,74 miliar.