KabarUang.com, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) memperkuat ketersediaan stok pupuk di lini III dan IV jelang akhir tahun guna memenuhi kebutuhan para petani.
Ilustrasi via Jabarekspres.com
Saat ini stok pupuk tercatat mencapai 1.332.603 ton. Terdiri dari 646.517 ton Urea, 379.757 ton NPK, 104.153 ton SP-36,86.390 ton ZA, dan 151.786 ton organik.
“Stok tersebut InsyaAllah cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun 2020,” ungkap Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana, Jumat (27/11/2020).
Selain itu juga, untuk mengantisipasi kebutuhan petani atau kehabisan alokasi, Pupuk Indonesia Group pun menyiapkan stok pupuk nonsubsidi dimana jumlahnya mencapai 805.850 ton yang tersebar di kios-kios resmi.
Stok pupuk jelang akhir tahun (subsidi dan nonsubsidi)
“Stok pupuk non subsidi mulai dari lini I hingga ke kios-kios pupuk resmi. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kebutuhan petani yang kebutuhannya belum tercukupi, dan bagi petani yang tidak terdaftar dalam e-RDKK,” ungkap Wijaya.
Wijaya mengatakan selaku induk BUMN pupuk, Pupuk Indonesia telah melakukan upaya lainnya dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk. Misalnya saja seperti di Jawa Timur, perseroan menyiapkan cadangan pasokan yang diambil dari produsen lain, termasuk mempercepat proses distribusi dari lini I (Pabrik) hingga ke kios-kios. Dimana jumlahnya mencapai 252.858 ton.
Sementara, di daerah Jawa Tengah, perseroan telah menyediakan stok pupuk bersubsidi dengan total 192.319 ton. Dalam menyediakan stok ini, Pupuk Indonesia disokong oleh lima anak usahanya yang merupakan produsen pupuk nasional. Kelimanya adalah PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Petrokimia Gresik, dan juga PT Pupuk Kaltim. Selain itu juga, didukung oleh 1.282 mitra distributor dan kurang lebih 30.000 kios pupuk.
Hingga 22 Novemer lalu, Pupuk Indonesia Group sudah menyalurkan pupuk subsidi sebanyak 7.740.724 ton dari total alokasi 8.900.467 ton yang dimandatkan Kementerian Pertanian.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendapatkan tambahan pupuk subsidi menjadi 8,9 juta ton dari 7,9 ton sebelumnya.
“Minggu ini kami memperoleh Rp 3,1 triliun untuk tambahan alokasi subsidi pupuk sekitar hampir 1 juta ton,” ungkapnya.