KabarUang.com, Jakarta – Kinerja PT Pembangunan Jaya Acol Tbk (PJAA) merosot pada kahir September lalu. Hal ini dikarenakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi pada kuartal kedua dan ketiga membuat jumlah pengunjung dibatasi.
Ilustrasi via marketbisnis.com
Pihaknya mencatat pendapatan pada sembilan bulan pertama tahun ini merosot sebesar 68,8% secara tahunan dari sebelumnya Rp 975,75 miliar. Penurunan pendapatan ini terjadi di kuartal kedua dan ketiga. Padahal, di kuartal pertama, pendapatan Ancol hanya turun 17,39% secara tahunan menjadi Rp 218,83 miliar.
Segmen pendapatan Ancol ini paling tertekan akibat pendapatan tiket yang merosot sebesar 75,70% menjadi Rp 173,43 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 713,78 miliar di awal tahun hingga September 2019.
Pendapatan Ancol menurun
Sementara, untuk pendapatan hotel dan restoran pun tergerus sebesar 3,36% menjadi Rp 24,74 miliar. Pendapatan lainnya merosot 47,55% menjadi Rp 101,54 miliar. Satu-satunya yang mengalami kenaikan adalah tanah dan bangunan PJAA, naik 172% menjadi Rp 6,39 miliar.
Pendapatan yang merosot ini menyebabkan pihaknya mencatat kerugian bersih Rp 252,13 triuliun. Padahal, sembilan bulan pertama tahun lalu. PT Pembangunan Jaya Ancol ini masih membukukan laba bersih Rp 153,97 miliar.
Bukan hanya menhadapi kinerja yang seret, Ancol juga menghadapi utang sebanyak Rp 600 miliar. Bukan hanya itu, utang obligasi pun sebesar Rp 399,3 miliar yang jatuh tempo dalam waktu setahun. Obligasi ini jatuh pada Mei 2021 sebesar Rp 350 miliar dan Rp 50 miliar pada September 2021.
Sebelumnya, Direktur Utama TAman Impian Jaya Ancol, Teuku Sahir Syahali memaparkan bahwa Ancol dibuka kembali setelah PSBB selesai.
“Taman Impian Jaya Ancol menjawab kerinduan masyarakat luas yang ingin berwisata ke Ancol, maka dengan dibukanya kembali kawasan wisata Ancol, Manajemen tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang prima serta menghadirkan kawasan rekreasi yang bersih, sehat, namun juga menyenangkan,” ungkapnya.
Pasca dibukanya Ancol, pihaknya terus menunjukkan komitmennya dalam mencegah penularan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal. Diantaranya yakni menjaga seluruh wahan serta prasarana yang terdapat di kawasan rekreasi itu.
Bahkan, Ancol menambah fasilitas kebersihan untuk mencuci tangan dan penyediaan hand sanitizer yang mudah dijangkau oleh para pengunjung.