KabarUang.com, Jakarta – Kementerian Keuangan optmis bahwa realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan tersalurkan seluruhnya hingga akhir tahun.
Staf Khusus Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo menyampaikan realisasi anggaran PEN sebesar Rp 386,01 triliun sudah tersalurkan hingga 11 November 2020. Ini berarti sisa waktu kurang dua bulan untuk menyalurkan sisa dana PEN sebesar Rp 309,19 triliun.
Ilustrasi via kabarin.co.id
“Realisasi PEN hingga 11 November sudah mencapai Rp 55,5 dari total pagu. Dan kami optimis ini akan tersalurkan hingga 100%,” ungkap Yustinus pada saat diskusi daring, Kamis (26/11).
Jika dirinci, dana realisasi ini mencakup pada enam program PEN. Pertama, anggaran kesehatan, dimana sudah terserap Rp 34,29 triliun, setara 35,3% dari pagu. Kedua yakni anggaran perlindungan sosial yang tersalurkan 77,9% sebesar Rp 182,54 terhadap anggaran total.
Ketiga yatu anggaran dukungan kepada sektoral, Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah yang terserap Rp 32,92 triliun atau setara dengan 49,9% dari pagu. Keempatnya yakni realisasi anggaran dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah sebesar Rp 95,62 triliun atau setara dengan 83,3% dari pagu.
Kelima yakni intensif perpajakan untuk duni ausaha yang sudah tersalurkan Rp 38,64 triliun dengan pencapaian 32% dari total dana yang danggarkan pemerintah. Keenam yakni pembiayaan dan korporasi yang tersalurkan 3,2% atau Rp 2.001 triliun.
Dana PEN
Sementara, untuk tahun 2021, pemerintah sudah menyiapkan anggaran RP 372 triliun. Pihaknya berharap bahwa upaya ini akan menguatkan reformasi maka transformasi ekonomi menuju ekonomi maju bisa tercapai.
“Apa yang kurang di tahun ini akan diperbaiki di tahun depan, bolong-bolong yang belum terca[ai akibat Covid-19 akan dilakukan di tahun depan,” ungkapnya.
Sektor yang mendapatkan porsi besar dari alokasi PEN di tahun 2021 ini yakni sektoral dan pemda sebesar Rp 152 triliun serta perlindungan sosial yakni Rp 110,2 triliun.
Ekonom CORE, Piter Abdullah menyampaikan bahwa penyerapan PEN di tahun ini tidak 100%. Dia pun mengatakan bahwa realisasi anggaran PEN ini memang tidak langsung membuat ekonomi pulih 100%.
“Selama Covid-19 nya masih berjangkit ekonomi tidak akan pulih. Sehingga saat ini hanya bergantung pada vaksin untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan otomatis dengan sendirinya akan membaik,” paparnya.
Piter mengatakan sebaiknya pemerintah ini jangan fokus pada presentase realisasi PEN. Namun, pemerintah harus fokus untuk merealisasikan bantuan sosial selama vaksin belum ditemukan.
“Pemerintah perlu fokus pada persiapan pengadaan vaksin, disampaing itu pendistriusian bantuan sosial juga perlu didorong apakah sudah tepat sasaran serta bantuan kepada dunia usaha,” jelasnya.