KabarUang.com, Jakarta – Emiten properti sudah melaporkan kinerja keuangan di kuartal III-2020. Namun, hasilnya masih mengalami tekanan baik dari segi pendapatan, laba bersih, dan perolehan kontrak baru.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengalami penurunan pendapatan paling rendah 5,42% secara tahunan (yoy) dari Rp 8,94 triliun menjadi Rp 8,46 triliun.
Ilustarsi via kalimantanberita.com
Perolehan kontrak baru pun mengalami penurunan paling tipis 18,42% yoy dari Rp 7,6 triliun menjadi Rp 6,2 triliun dibandingkan dengan yang lainnya. Sementara, laba bersihnya anjlok menjadi 95,62% yoy dari Rp 351,22 miliar menjadi Rp 15,38 miliar.
Emiten konstruksi membaik di kuartal IV
Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengatakan bahwa di kuartal IV emiten akan mengalami perbaikan meski saat ini masih menurun. Namun, jika dilihat dari kinerja tahunan emiten konstruksi [ada akhir 2020 bisa turun hingga 90%.
“Untuk proyeksi 2021, belum banyak emiten yang mengeluarkan guidance, tetapi berapa company menargetkan revenue naik 20 hingga 30% secara tahunan. Tentunya disertai perbaikan dari sisi margin, namun belum bisa kembali ke margin normal mereka di 2019,” ungkap Joey, dilansir kontan.co.id, Kamis (5/11).
Tekanan ini akan dialami sejumlah konstruksi pelat merah maupun swasta. Hal ini karena dirinya melihat secara jangka pendek. Saham emiten masih kurang menaik saat ini, namun dia memprediksi bahwa emiten bisa jadi menarik setelah kinerja kerja keuangan 2020 dilaporkan pada Maret 2021.
Untuk jangka pendeknya, Joey merekomendasi hold untuk keempat kontraktor BUMN karena sentimen jangka pendek yang kurang baik. Sebab laporan kinerja kuartal III yang masih di bawah harapan. Selain itu juga, adanya kenaikan kasus positif Covid-19 yang belum mereda di sejumlah daerah, khususnya Jakarta.
Bukan hanya itu, terlambatnya pelaksanaan tender proyek akibat pemilik yang masih wait and see pun berpengaruh. Terakhir yakni karena tidak maksimalnya progres pembangunan proyek berjalan karena pembatasan mobilitas pekerja dan prtokol kesehatan yang ketat.
Sejalan dengan Joey, Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika pun mengatakan hal yang sama.
“Selain itu, pengerjaan proyek konstruksi yang mulai berangsus normal pada kuartal tiga masih dapat berlanjut pada kuartal IV-2020 dengan harapan pandemi segera mereda, sehingga pengerjaan proyek dapat kembali normal seperti sebelum pandemi,” ungkapnya.