KabarUang.com, Jakarta – Pakar Imunisasi Jane Soepardi menyarankan untuk menerima vaksinasi jika mendapatkan kesempatan tu. Hal ini karena wabah Covid-19 tidak boleh diremehkan meski angka kematian nampak kecil.
“Lebih baik tidak terkena virus corona (Covid-19). Jika kita beruntung mendapatkan imunisasi Covid-19 jangan ditolak,” ungkap Jane dalam talkshow daring, Senin (23/11).
Ilustrasi via berita.yahoo.com
Dirinya mengingatkan untuk tidak meremehkan Covid-19. “Orang merasa Covid-19 ini tidak apa-apa kok. Banyak yang menyebut angka kematiannya dua persen saja. Kita tidak boleh berpikiran seperti itu,” lanjutnya.
Masyarakat diharuskan waspada terhadap Covid-19
Dia pun mengingatkan betapa pentingnya masyarakat untuk sebisa mungkin menghindari penyakit ini. Pertama, pengetahuan masyarakat dan ilmuwan tentang Covid-19 masih terbatas. Dirinya mencontohkan perkembangan terakhir bahwa obat Chloroquine itu tidak efektif dalam menyembuhkan Covid-19.
Padahal, sebelumnya, obat dengan harga terjangkau ini diklaim bisa menyembuhkan pasien Covid-19. Untuk itu, Jane berpendapat bahwa ada temuan baru tentang penyakit Covid-19 ini.
Kedua, hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah penyintas Covid-19 mudah terpapar penyakit lain atau tidak ke depannya. “Sekarang kita tertular Covid-19 lalu bisa sembuh, tetapi tahun depan mungkin bisa terjadi apa (dalam tubuh kita) tidak tahu,” jelasnya.
Jane memberikan contoh. Ketika individu pernah terpapar cacar air saat kecil, lalu bisa sembuh, maka ada potensi terkena penyakit lain ketika dewasa. Menurut Jane, hal ini dsebabkan karena virus cacar air ini masih tersimpan di ganglion syaraf. Sehingga pada 15 atau 20 tahun kemudian, tubuh sedang dalam kondisi tidak baik. Orang ini bisa terkena penyakit cacar ulang.
“Artinya, Covid-19 ini kita tidak tahu ke depannya ini nanti bisa menjadi apa. Jangan merasa bangga karena sudah terkena Covid-19 lalu sembuh. Saat ini orang yang pernah tertular Covid-19 dipantau terus,” jelasnya.
“Tahun depan apa yang terjadi, dua tahun hingga 10 tahun lagu semua masih diteliti,” tambahnya.
Sementara, harga vaksin dinilai murah, seperti yang diklaim oleh Rusia. “Pengumuman harga vaksin Pfizer US$19,5 per dosis dan vaksin Moderna US$ 25- US$37 per dosis, berarti harga sebenarnya adalah US$39 dan US$ 74 per orang. Satu orang membutuhkan dua dosis vaksin Pfizer, Moderna dan Sputnik V. Harga Sputnik V akan jauh lebih rendah,” tulis Sputnik V di laman twitter.